PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
2

Tuhan Sendiri Menjadi Penolong Kita

Tuhan Sendiri Menjadi Penolong Kita
Uncategorized
"Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.” Lukas 10:33-35

Dalam kisah di atas, disebutkan seorang Samaria yang hatinya berbelas kasihan melihat seorang yang dirampok habis-habisan dalam perjalanannya ke Yerikho. Seorang Samaria ini menunjuk pada pribadi Yesus yang penuh belas kasihan kepada kita. Dia mau datang sendiri menolong kita, bukan dengan menyuruh utusan. Dia mengangkat dan menggendong dan menyelamatkan kita dari segala kesesakan kita. Sebagaimana Yesaya 63:7-9 menyebutkan, "Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih sayang-Nya dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.”

Tuhan itu baik! Dalam kesesakan kita, Tuhan segera datang menolong kita tepat pada waktunya. Sekalipun tidak ada seorangpun yang menolong kita, tetapi Tuhan pasti menolong kita. Tuhan menolong kita karena pada-Nya ada sifat belas kasihan. Ini merupakan sifat seorang Gembala terhadap domba-domba-Nya. Ditulis dalam Markus 6:34, "Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.” Jika kita mau Tuhan Yesus sebagai Gembala kita, maka kita harus menjadi domba yang mau menerima Firman dalam pengajaran. 

Orang Samaria itu merawat orang yang terluka itu dengan menyiram anggur dan minyak. Anggur memberikan pengertian tentang darah Yesus yang sanggup menolong kita, sedangkan minyak mempunyai pengertian tentang urapan Roh Kudus. Tuhan memberikan urapan Roh Kudus yang mempunyai kuasa bagi kita. Ibrani 1:8-10 mengatakan, "Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Bukan hanya mengobati, tetapi orang Samaria itu menaikkan orang yang terluka itu ke atas keledainya. Ini artinya, Tuhan tidak akan membiarkan kita tergeletak tidak berdaya, tetapi Dia mau menanggung segala sesuatunya bagi kita. Sebagaimana disebutkan dalam Ibrani 13:5b-6, "Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Tuhan adalah Penolong kita! Oleh sebab itu kita tidak perlu takut. Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita.

Orang Samaria itu membawa orang yang dirampok dan terluka itu ke tempat penginapan dengan membayar dua dinar kepada pemilik penginapan itu. Kita tahu bahwa upah bekerja sehari adalah satu dinar. Jadi dua dinar merupakan upah bekerja untuk dua hari. Dapat kita baca dalam Matius 20:8-12, "Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.” 

Orang Samaria itu yang membayar atau menanggung untuk dua hari. Kita tahu bahwa Firman Tuhan mengatakan bahwa satu hari menubuatkan seribu tahun. Surat 2 Petrus 3:8 menerangkan, "Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Jadi dua hari menubuatkan dua ribu tahun. Tuhan sudah membayar dan menanggung kita selama dua ribu tahun zaman gereja (lihat peta zaman). Kebutuhan gereja Tuhan di akhir zaman ini, sudah dibayar lunas oleh Tuhan. Ini berarti Tuhan sungguh-sungguh tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. 

Bahkan orang Samaria itu mengatakan akan membayar kekurangannya jika dia datang kembali. Tuhan Yesus akan datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga bagi kita mempelai perempuan-Nya. Oleh sebab itu baiklah kita tetap setia menanti kedatangan-Nya dalam penggembalaan, janganlah kita berubah setia. Haleluya!



Post a comment