PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
3

Tuhan Menyediakan Air Kehidupan

Tuhan Menyediakan Air Kehidupan
Uncategorized
"Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." … Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 4:9-10, 1-14

Air merupakan kebutuhan utama manusia. Manusia tidak mungkin dapat hidup tanpa air, sehingga bagaimanapun sulitnya untuk mendapatkan air, akan diperjuangkan, apalagi air itu merupakan kebutuhan setiap hari. Yesus tahu bahwa perempuan Samaria pada kisah di atas pasti membutuhkan air. Namun pada saat Yesus bertemu perempuan itu, Dia bukan menawarkan air dunia ini, tetapi air hidup. Siapa yang minum air dunia ini akan haus lagi, tetapi siapa yang minum air hidup yang Yesus berikan, tidak akan haus lagi malah akan memancar terus sampai kepada hidup yang kekal.

Di akhir zaman ini, dosa demikian berkembang dan manusia mengejar semuanya itu. Ini semua karena satu alasan, manusia membutuhkan kepuasan. Manusia terus "menimba air” dunia ini dan mencari kepuasan demi kepuasan tetapi pada akhirnya berakhir dengan kebinasaan. Tidak seperti air kehidupan yang membawa kepada hidup yang kekal di Yerusalem baru. Hal ini sebagaimana ditulis dalam Wahyu 21:6, Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” Sedangkan orang yang mengalami kematian kekal akan merasa kehausan yang tidak akan berakhir.

Yesus mengatakan untuk mendapatkan air hidup, kita harus percaya kepada-Nya melalui Firman-Nya. Hal ini dikatakan dalam Yohanes 7:37-38, "Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Jika kita menerima Firman Tuhan dalam hati kita, itu akan memberikan kepuasan bagi kita. Dalam hidup kita akan merasakan ketenangan, bukan karena kekayaan atau segala sesuatu dari dunia ini, tetapi karena air hidup itu memancar dalam hati kita.

Hidup kekal di Yerusalem baru, merupakan kehidupan tanpa ratap tangis dan dukacita, karena di situ terdapat air kehidupan sehingga maut tidak ada lagi. Wahyu 21:4 menuliskan, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Sekalipun air kehidupan Tuhan sediakan dengan cum-cuma, tetapi untuk mendapatkannya kita harus datang dan mengambilnya. Namun kita yang sudah mendapatkan air kehidupan, kita juga harus berkata "marilah” kepada yang lain supaya dapat juga menerima air kehidupan itu. Ditulis dalam Wahyu 22:17, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”

Marilah kita menimba air kehidupan itu dengan kegirangan, dan air itu menjadi kehidupan atau keselamatan bagi kita. Seperti Yesaya 12:2-3 mengatakan, "Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.” Marilah kita beribadah dengan penuh sukacita untuk mendapatkan Firman Allah, menimba air kehidupan yang menjamin keselamatan bagi kita. Keselamatan bukan hanya untuk nanti pada hidup yang kekal tetapi juga keselamatan selama kita hidup di dunia ini. Keselamatan juga berarti kita akan berbahagia dan merasakan kepuasan.

Ada yang perlu kita perhatikan, janganlah kita meninggalkan Tuhan, janganlah kita meninggalkan sumber air yang hidup. Karena setiap orang yang meninggalkan Tuhan akan dipermalukan. Ditulis dalam Yeremia 17:13-14, "Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN. Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!” Mungkin kita bertanya bagaimana kita meninggalkan sumber air yang hidup itu? Dengan kita meninggalkan kesempatan ibadah dan pelayanan kita, sebenarnya kita sudah meninggalkan sumber air yang hidup.

Orang yang meninggalkan Tuhan itu hatinya menjauh dari Tuhan. Dia akan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dan terhadap orang yang meninggalkan Tuhan maka akan hidup dalam kutuk seperti ditulis dalam Yeremia 17:5-6, "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” Sebaliknya berkat dan keberhasilan adalah bagi orang yang hidup mengandalkan Tuhan seperti pada Yeremia 17:7-8, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Oleh sebab itu janganlah kita meninggalkan Tuhan, janganlah kita meninggalkan sumber air yang hidup. Sehingga kehidupan kita benar-benar mengalami berkat dan keberhasilan serta tidak pernah mengalami kekeringan.

Hari ini Tuhan mencari kita dan menawarkan air kehidupan bagi kita. Marilah kita mengambil air kehidupan ini sehingga keselamatan menjadi jaminan yang pasti bagi kita sampai kita masuk dalam kota Yerusalem baru. Haleluya!



Post a comment