Hari Ini Ada Keselamatan
Uncategorized
Setiap manusia memerlukan keselamatan. Berbagai cara ditempuh, dicari, diusahakan untuk mendapatkan keselamatan. Namun sebenarnya, apakah keselamatan itu? Adakah keselamatan di dunia ini? Bagaimana kita mendapatkan keselamatan?
Melalui Firman Tuhan kita diajar untuk rendah hati. Sebagaimana contoh dari Lukas 19:1-10, ada seorang kaya dan memiliki jabatan, Zakheus. Sekalipun demikian, dia yang "orang besar” mau menjadi kecil dengan dia mau mengorbankan harta kekayaannya. Bayangkan saja, setengah hartanya dia berikan pada orang miskin, ditambah lagi dia mengembalikan empat kali lipat pada orang yang telah diperasnya. Coba kita renungkan, seandainya kita harus melakukan hal demikian, tentu ini tidak mudah bahkan sangat berat untuk dilakukan. Apalagi Zakheus yang biasa hidup dengan kekayaannya harus menjadi miskin. Namun ini sudah dilakukan Zakheus, membuktikan dia rela menjadi "rendah” dan menjadi "kecil”.
Dalam kisah itu, pada saat Yesus melintasi kota Yerikho, Zakheus memanjat pohon ara untuk melihat Yesus. Coba kita bayangkan, Zakheus ada di atas sedangkan Yesus berjalan di bawahnya. Ini dapat memberikan pengertian seringkali kita meninggikan diri, tidak mau merendahkan hati. Mungkin karena kita merasa kaya, memiliki jabatan sebagaimana Zakheus. Namun Yesus berkata: "Zakheus, segeralah turun”. Zakheus pun tidak menunda waktu, dia segera menuruti kata Yesus, dia turun dari pohon ara. Supaya kita mendapatkan keselamatan, jangan menunda waktu lagi, sekarang juga kita harus "turun”, mau merendahkan hati.
Sungguh luar biasa apa yang kemudian diterima Zakheus. Tuhan Yesus mengatakan: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.” Tuhan tidak menunda waktu untuk memberikan berkat keselamatan. Jika di ayat 5 Tuhan berkata pada Zakheus "... hari ini Aku harus menumpang di rumahmu”, maka "hari ini” juga keselamatan Tuhan berikan.
Kita memerlukan keselamatan bukan hanya secara pribadi, tapi juga dalam rumah kita. "Rumah” dalam arti pada nikah dan keluarga. Karena di akhir zaman, seperti tertulis dalam Lukas 12:52-53, akan ada pertentangan dalam satu rumah. Ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya. Sungguh tidak ada "keselamatan” dalam rumah semacam ini. Namun jika keselamatan Tuhan berikan maka ada keselamatan dalam rumah kita. Keselamatan atau dalam bahasa Yunani adalah soteria mempunyai arti ada kemakmuran, ada kesehatan dan ada damai. Jadi jika dalam rumah ada keselamatan maka pasti juga ada damai, bukan pertentangan seperti dalam Lukas 12:52-53.
Tuhan memberikan keselamatan pada "hari ini”, bukan "besok”. Kata "hari ini” mempunyai arti setiap hari kita menikmati keselamatan dari Tuhan. Namun ada koreksi dari Firman Tuhan seperti terdapat dalam Ibrani 3:13 dan Ibrani 4:7, jika "hari ini” kita mendengar suara Firman Tuhan jangan mengeraskan hati. Jika kita mengeraskan hati maka keselamatan itu tidak pernah kita terima. Demikian halnya Zakheus, "hari ini” dia mendengar suara Yesus "segeralah turun”, maka "hari ini” juga dia segera turun, tidak mengeraskan hati, mau rendah hati. Seandainya Zakheus tidak mau turun, karena merasa dia orang kaya, orang berkedudukan, dan merasa sombong tidak mau diperintah, maka keselamatan juga tidak akan terjadi padanya.
Coba sejenak kita lihat diri kita sendiri. Mungkin kita memiliki kekayaan, memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi, dihormati banyak orang dan sebagainya. Seringkali semuanya itu menjadi penghalang untuk kita mengambil tempat yang rendah, mau menurut. Kalau kita perlu keselamatan, jangan mengeraskan hati sehingga keselamatan kita terima "hari ini”.
Kembali pada kata "hari ini”, dalam Mazmur 68:20-21 dikatakan hari demi hari Tuhan mau menanggung bagi kita, Allah adalah keselamatan kita bahkan meluputkan dari maut. Oleh sebab itu setiap hari kita juga harus ada persekutuan dengan Tuhan sebagaimana gereja mula-mula. Dalam Kisah Para Rasul 2:42-47 dikatakan, semua orang percaya dengan bertekun dan sehati berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Kita perlu keselamatan di setiap hari, tapi seringkali kita "melupakan” Tuhan, kita mengabaikan bahkan menganggap tidak terlalu penting untuk melaksanakan ibadah. Kadang kita beribadah hanya "kalau ada waktu” atau "lain kali saja”, seolah-olah kita berikan yang "sisa-sisa” untuk Tuhan. Mungkin kita belum melaksanakan ibadah tiap hari, namun sebenarnya ada tiga ibadah utama; Kebaktian Umum, Kebaktian Pendalaman Alkitab dan Kebaktian Doa. Inipun seringkali kita abaikan karena segala pekerjaan kita. Tidak perlukah kita akan keselamatan di tiap hari? Marilah kita mengambil keputusan dan bertindak cepat seperti Zakheus serta tidak mengeraskan hati. Kita belajar mengutamakan Tuhan, ada persekutuan dengan Tuhan, dan memperhatikan hari-hari ibadah pada Tuhan. Sehingga keselamatan itu benar-benar nyata terjadi pada kita, pada seisi rumah kita. Bukan pertentangan yang terjadi tetapi berkat damai sejahtera dalam rumah kita. Mari kita mengasihi Yesus sebagai Mempelai Pria, Dia adalah Kepala yang menyelamatkan tubuh-Nya. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!”. Amin. - wy