PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Okt
27

Jemaat adalah Pasukan Tuhan

Jemaat adalah Pasukan Tuhan
Uncategorized
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena melalui korban-Nya di kayu salib, oleh darah Yesus telah membeli kehidupan kita dari dosa menjadi jemaat-Nya. Jadi, jemaat bukan diperoleh karena usaha atau jasa manusia, tetapi hanya oleh darah Yesus. Hal ini juga yang terjadi pada bangsa Israel, dengan korban anak domba Paskah mereka disebut sebagai jemaat Allah. Keluaran 12:3, 6 menyebutkan, "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. … Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.” Juga dalam Kisah Para Rasul 20:28 dapat kita baca, "Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”

Kristus sudah diberikan kepada kita jemaat-Nya, sebagai Kepala. Sehingga kita sebagai jemaat harus berpegang teguh kepada kebenaran dan bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus sebagai Kepala. Dikatakan dalam Efesus 4:15-16 dan 1:22-23, "tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. … Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”

Jika Kristus sebagai Kepala bagi jemaat-Nya, maka Dialah yang menyelamatkan kita, tubuh-Nya. Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam Efesus 5:22-23, "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”

Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka juga disebut sebagai jemaat dan pasukan Tuhan yang berjumlah sangat besar. Jemaat itu adalah pasukan Tuhan. Sebagai pasukan Tuhan, kita harus kuat dan mengenakan perlengkapan senjata Allah, supaya kita tetap berdiri teguh menghadapi segala kuasa kegelapan. Efesus 6:10-14 mengatakan, "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan.”

Senjata kita sebagai pasukan Tuhan bukanlah senjata secara duniawi, tetapi senjata kita adalah senjata kuasa Allah yang sanggup meruntuhkan benteng-benteng sekuat apapun. Apapun dan seberat apa tantangan yang kita hadapi, akan kita hancurkan. Bukan dengan kekuatan kita, tetapi dengan kuasa Allah. 2 Korintus 10:3-7 mengatakan, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna. Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.”

Kuasa Tuhan yang diberikan bagi kita sebagai pasukan-Nya sungguh luar biasa, sebagaimana kepada bangsa Israel dulu sebagai pasukan Tuhan, seorang pun tidak akan ada yang dapat bertahan. Karena Tuhan yang menyertai tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Namun syaratnya, jangan kita melupakan Firman Tuhan, melainkan Firman Tuhan itu harus kita renungkan baik di siang maupun malam. Sehingga perjalanan kita selalu berhasil dan akan beruntung. Yosua 1:5-9 menyebutkan dengan tegas, "Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

Sebagai pasukan Tuhan, kita harus siap melaksanakan segala perintah Tuhan. Ini merupakan suatu keharusan bagi pasukan Tuhan. Hal ini juga yang dilakukan oleh bangsa Israel dalam kepemimpinan Yosua, sebagaimana tertulis dalam Yosua 1:16-18, Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: "Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan kausuruh, kami akan pergi; sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!" Amin.



Post a comment