PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
2

Mengerjakan Keselamatan

Mengerjakan Keselamatan
Uncategorized
"Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. … Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” Kejadian 6:13-16, 22

 

Nuh selalu hidup bergaul dengan Allah sebagai anak-anak Allah, dibuktikan dengan dia mau mendengar dan melakukan Firman Tuhan dengan tepat. Kita ingat bahwa bagaimana keadaan di zaman Nuh ini menubuatkan akhir zaman. Di akhir zaman ini kita harus menjadi anak-anak Allah yang selalu bergaul dengan Allah, serta melakukan Firman Tuhan. Kita harus berwaspada jangan sampai sebagai anak-anak Allah berguguran karena hidup menuruti dunia ini. Sehingga sebagaimana Nuh, pada saat malapetaka menimpa dunia dan kita berseru kepada nama Tuhan maka kita diselamatkan. Dapat kita baca dalam Kejadian 7:22-23, "Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.”

 

Kunci keselamatan Nuh dan keluarganya dari musibah air bah adalah dia mau menurut perintah Allah dan melakukannya dengan tepat. Surat 2 Petrus 2:5 mengatakan, "dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;” Keselamatan merupakan rencana Allah bagi kita, dan keselamatan dari Tuhan itu "pasti”. Kita diselamatkan oleh darah Yesus. Sebagaimana ditulis dalam Roma 5:8-10, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”

 

Nuh diselamatkan bukan berarti dia hanya berdiam diri menganggur, tetapi Allah berfirman kepada Nuh, buatlah bahtera sesuai dengan perintah Tuhan. Supaya selamat, Nuh harus bekerja keras membuat bahtera. Tuhan pasti menyelamatkan kita oleh darah-Nya, tetapi kita harus ada usaha, yaitu bekerja membuat "bahtera”. Kita harus berusaha dalam melaksanakan ibadah dan melakukan Firman Tuhan.

 

Kita harus mengerjakan keselamatan bukan seenaknya sendiri, tetapi harus dengan takut dan gentar, dengan sungguh-sungguh, sebagaimana Nuh bekerja membangun bahtera tidak dengan bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Dinasihatkan di dalam Filipi 2:12-18, "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.”

 

Dikatakan dalam ayat tersebut, jika kita tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah, maka keadaan diri kita tidak beraib dan bernoda sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam terang. Dan segala perjuangan kita tidak percuma. Malahan sekalipun Rasul Paulus sudah mengerjakan pemberitaan Injil sampai mencurahkan darah, dia bukan bersungut-sungut tetapi sebaliknya dia bersukacita. Bahkan ditulis dalam Firman Tuhan, Rasul Paulus bekerja dalam pelayanan pekerjaan Tuhan sampai dia sakit. Dalam hal ini jemaat Galatia yang dia layani, tidak menganggap sebagai sesuatu yang hina, tetapi sebaliknya menyambut Rasul Paulus dengan baik. Dituliskan dalam Galatia 4:122-14, "Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu. Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.”

 

Marilah kita mempertahankan hidup sebagai anak-anak Allah dengan mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, bukan dengan persungutan dan perbantahan. Sebaliknya kita lakukan dengan penuh pengorbanan sampai kita dapat bermegah pada hari Kristus. Kita pasti diselamatkan! Haleluya!

 

 

 



Post a comment