"Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka. Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kauremukkan sama sekali. Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.” Keluaran 23:20-25
Jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita? Namun supaya Allah ada di pihak kita, kita harus mendengar Firman Tuhan serta melakukannya. Sebagaimana ditulis dalam ayat di atas, seorang malaikat berjalan di depan kita. Dia akan membela kita dengan memusuhi musuh kita dan melawan lawan kita. Malaikat yang berjalan di depan kita tidak lain adalah Tuhan sendiri. Dia menyertai kita baik di siang maupun malam. Sebagaimana ditulis dalam Keluaran 13:21-22, "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.” Tuhan menjatuhkan kutuk kepada musuh dan pembenci yang mengejar kita. Ulangan 30:6-7 menuliskan, "Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup. TUHAN, Allahmu, akan menjatuhkan segala sumpah serapah itu kepada musuhmu dan pembencimu, yang telah mengejar engkau.”
Jika kita dibenci janganlah kita membalas dengan kebencian. Ini artinya jangan kita menaruh dendam dan kebencian. Jangan membalas kejahatan dengan yang jahat, tetapi biarkanlah Tuhan sendiri yang membalaskan bagi kita. Karena pembalasan adalah hak Tuhan seperti ditulis dalam Roma 12:19-21, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Kita harus beribadah kepada Tuhan saja dan membuang segala kehidupan kafir. Jangan lagi cara hidup lama atau kafir masih kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya masih mencari hari yang baik untuk melakukan sesuatu dan sebagainya. Sebagaimana bangsa Israel dulu harus memusnahkan sama sekali patung berhala dan tugu berhala orang-orang kafir. Tuhan memberkati makan dan minum kita bahkan menjauhkan segala penyakit dari kita.
Namun cara pembelaan Tuhan seringkali tidak seperti yang kita pikirkan. Kita berpikir segala musuh kita dikalahkkan dalam sekejap. Namun Tuhan mempunyai cara tersendiri. Sebagaimana Tuhan menghalau penduduk kafir sedikit demi sedikit, supaya jangan tempat itu menjadi sepi dan permasalahan baru timbul yaitu binatang buas. Seperti dapat kita baca dalam Keluaran 23:28-30, "Lagi Aku akan melepaskan tabuhan mendahului engkau, sehingga binatang-binatang itu menghalau orang Hewi, orang Kanaan dan orang Het itu dari depanmu. Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun, supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan jangan bertambah banyak melebihi engkau. Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu.”
Tuhan mau berjalan di depan kita untuk seterusnya, baik di siang maupun malam hari. Dia menjadi pembela bagi kita melawan musuh dan pembenci kita. Bukan hanya itu, Tuhan juga memberkati segala yang kita perlukan bahkan memberikan kesehatan bagi kita.