PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
3

Kita Harus Dilahirkan Baru

Kita Harus Dilahirkan Baru
Uncategorized
Ada seorang bernama Nikodemus, dia seorang Yahudi dan seorang Farisi, sebagaimana disebutkan dalam Yohanes 3:1, "Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.” Sebagai orang Yahudi memiliki banyak sekali kelebihan dari orang-orang kafir. Namun yang paling penting adalah sebagai orang Yahudi, Allah mempercayakan Firman Allah. Hal ini ditulis dalam Roma 3:1, "Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.”

Pada saat Nikodemus datang kepada Yesus, Yesus tidak mengadakan mujizat dan tanda-tanda ajaib untuk dia. Yesus justru mengatakan bahwa dia harus dilahirkan baru, sebab jika tidak maka tidak akan dapat melihat Kerajaan Allah. Tentu saja jika melihat saja tidak dapat, apalagi untuk masuk Kerajaan Allah. Yohanes 3:2-3 mengatakan, "Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Firman Allah menyatakan bahwa yang disebut Yahudi bukanlah hanya seorang Yahudi secara lahiriah, yang melakukan sunat secara lahiriah. Seorang Yahudi sejati adalah orang yang mengalami kelahiran baru, seperti ditulis dalam Roma 2:28-29, "Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”

Untuk masuk Kerajaan Allah, kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh, yaitu hidup yang mengalami kelahiran baru. Kalau hanya berbekal tahu Firman Allah sebagaimana orang Farisi, itu tidak akan memberikan jaminan dapat masuk Kerajaan Allah. Malah Firman Allah mengatakan bahwa celakalah orang Farisi dan ahli Taurat yang munafik, karena mereka tidak akan dapat masuk Kerajaan Allah. Bahkan orang yang munafik seperti itu, malah menjadi sandungan terhadap orang lain yang akan masuk Kerajaan Allah. Mereka merintangi orang yang berusaha masuk Kerajaan Allah. Matius 23:13 menyebutkan, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” Senada dengan ayat di atas, ditulis juga dalam Lukas 11:52, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."

Janganlah kita menjadi orang yang munafik seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang tampak dari luar begitu baik tetapi hatinya penuh segala hal yang kotor. Janganlah kita munafik dengan berusaha tampil supaya tampak benar di mata orang, bahkan sekalipun mengetahui Firman Allah, tetapi rohaninya mati, hidup dalam kemunafikan. Oleh sebab itu terhadap orang-orang seperti itu, Yesus sendiri mengatakan: "celakalah kamu”. Matius 23:27-28 juga menuliskan, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.”

Marilah kita bertobat, supaya hidup kita mengalami perubahan dan mengalami kelahiran baru. Janganlah kita hanya suka memuji Tuhan karena segala perbuatan ajaib yang Tuhan kerjakan sebagaimana Nikodemus, tetapi yang lebih penting adalah kita harus mengalami kelahiran baru. Yesus mengatakan dalam Matius 5:20, "Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Mengapa hidup kita harus lebih benar dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, karena hidup mereka hanya pandai dalam hal Taurat tetapi tidak mengalami kelahirkan baru.

Kita harus pikirkan dengan sungguh-sungguh, setelah kehidupan di dunia ini akan ke manakah kita? Karena hanya ada dua tempat pilihan, hidup dalam Kerajaan Sorga, dalam kota Yerusalem baru, ataukah mati dalam api neraka. Jika kita mau masuk Kerajaan Sorga, masuk dalam kota Yerusalem baru, maka kita harus mengalami kelahiran baru. Karena dalam kota Yerusalem baru, segala sesuatunya baru, segala yang lama tidak dapat masuk di sana. Dalam suasana yang baru tidak ada lagi maut, tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis dan dukacita. Semuanya itu hanya ada dalam kehidupan yang lama. Wahyu 21:4-5 menyebutkan, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Jika kita rindu masuk dalam kota Yerusalem baru menjadi tujuan akhir kita, maka marilah kita sekarang tinggalkan hidup yang lama dan kita mulai bertobat serta mengalami kelahiran baru! Kita tidak lagi mengabaikan ibadah kepada Tuhan tetapi sekarang kita semangat untuk setia beribadah kepada Tuhan. Haleluya!



Post a comment