PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
2

Setia

Setia
Uncategorized
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang” Yehezkiel 14:12-13

Tuhan menghendaki kita tetap setia kepada Tuhan. Janganlah kesetiaan kita menjadi pudar dan menjadi berubah setia. Sebagaimana Tuhan yang telah memanggil kita adalah setia. Hal ini dapat kita ketahui dalam surat 1 Korintus 1:9, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.” Juga 1 Tesalonika 5:24 menuliskan, "Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Kesetiaan kita harus tetap kita pertahankan bahkan kita buktikan ketika kita mengalami penderitaan. Sebagaimana Ayub tetap setia kepada Tuhan ketika semua yang dia punyai hilang malah dia mengalami sakit di seluruh tubuhnya. Dalam Wahyu 2:10 juga ditulis, "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Seringkali kita dengan mudahnya berubah setia, jangankan penderitaan yang kita alami, hanya karena tersinggung perasaan kita terhadap yang lain saja kita sudah mundur dan berubah setia.

Tuhan adalah setia dan itu dibuktikan Dia tetap setia pada saat kita tidak setia. Surat 2 Timotius 2:13 mengatakan, "jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." Karena Tuhan setia, Dia menjadi pembela bagi mempelai perempuan-Nya sehingga bersama Dia kita berkemenangan. Asal saja kita yang sudah dipanggil dan dipilih-Nya, kita juga tetap setia. Dituliskan dalam Wahyu 17:13-14, "Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Jika kita mau menanggapi suara panggilan Tuhan dan meninggalkan segala kesibukan dan keperluan diri sendiri, sebagaimana Abram yang mau menanggapi panggilan Tuhan, maka kita akan diberkati serta menjadi berkat. Kejadian 12:1-3 mengatakan, "Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Setelah Abram mendengar dan mengikut suara panggilan Tuhan, Tuhan memilih dia dan berjanji bahwa melalui keturunannya akan menjadi banyak seperti bintang-bintang di langit. Abram tidak berbantah dan bimbang terhadap janji Tuhan, tetapi sebaliknya dia menjadi percaya dan Tuhan memperhitungkan itu sebagai kebenaran. Dapat kita baca dalam Kejadian 15:5-6, "Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Abraham bukan hanya mau mendengar panggilan Tuhan serta sebagai orang pilihan Tuhan mau mempercayai Firman Tuhan, tetapi Dia juga membuktikan kesetiaannya yaitu dia taat terhadap perintah Tuhan. Ibrani 11:17-19 mengatakan, "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” Kejadian 22:1-3 juga mengatakan, "Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.” Ketaatan Abraham untuk mempersembahkan anak tunggalnya dilihat oleh Allah dan Dia menyediakan seekor domba jantan sebagai pengganti anaknya. Kejadian 22:11-12 mengatakan, "Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku. Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Abraham menjadi orang yang sangat diberkati Tuhan, bahkan dengan berlimpah-limpah karena dia mau mendengar Firman Tuhan dan membutikan kesetiaannya kepada Tuhan. Kejadian 2:17-18 menulis, "maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

Oleh sebab itu baiklah kita pertahankan kesetiaan kita, jangan berubah setia terhadap Tuhan. Sekalipun mengalami penderitaan kita tetap setia kepada-Nya. Marilah kita tanggapi suara panggilan-Nya dan sesuai janji-Nya, mempercayai Firman-Nya serta tetap setia dengan bukti ketaatan kita kepada Firman Tuhan, sehingga kita pasti menjadi orang yang diberkati dan menjadi berkat bagi yang lain. Haleluya!



Post a comment