PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
29

Janganlah Kuatir

Janganlah Kuatir
Uncategorized
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:31-34

Hidup manusia di dunia ini tidak akan pernah terlepas dari kekuatiran. Kuatir akan segala kebutuhan hidup, kuatir tentang hari esok bahkan banyak lagi yang menjadi penyebab kekuatiran. Kekuatiran akan dapat menyebabkan kita menjadi lemah dan tidak bersemangat dalam pengikutan kita kepada Tuhan, dalam ibadah dan pelayanan kita. Tuhan mau kita menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan.

Jika kita melihat bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun selama empat puluh tahun, sangat dipelihara Tuhan dengan luar biasa. Tuhan menurunkan manna di setiap hari sehingga bangsa Israel dapat makan sampai kenyang. Mereka dapat makan bukan karena usaha dan pekerjaan mereka. Sepenuhnya merupakan pemeliharaan Tuhan. Seperti ditulis dalam Keluaran 16:28-36, "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku? Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu." Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh. Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir." Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun." Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.”

Tuhan sudah demikian memelihara kita bahkan mencukupkan segala keperluan kita. Oleh sebab itu kita juga harus semakin mengasihi Tuhan serta setia dalam ibadah kita kepada-Nya. Krisis ekonomi bahkan kelaparan pasti terjadi di dunia dan ini yang menyebabkan manusia di luar Tuhan menjadi kuatir. Namun bagi kita yang percaya kepada Tuhan, kita serahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. 

Tuhan pasti memelihara kita setiap hari, tetapi Tuhan menghendaki kita memperhatikan hari Sabat bagi Tuhan. Selama enam hari Tuhan menurunkan manna dari sorga, namun pada hari ketujuh Tuhan tidak menurunkan manna. Hari ketujuh merupakan hari perhentian dari segala kegiatan kita dan merupakan hari untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan. Jangan kita sibuk dengan segala pekerjaan kita, tetapi kita harus beribadah kepada Tuhan. Sebagaimana difirmankan dalam Keluaran 16:23-27, "Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya. Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.” 

Tuhan pasti memberkati kita bahkan memberikan kemenangan asal kita memperhatikan hari Sabat, yaitu ibadah kita kepada Tuhan. Sebagaimana dijanjikan dalam Yesaya 58:13-14, "Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.”

Sebagaimana bangsa Israel mengambil manna itu masing-masing menurut keperluannya. Setiap orang dapat mengambil segomer dalam sehari. Ini artinya Tuhan memberkati kita masing-masing. Seorang demi seorang Tuhan menjamin kebutuhan hidup kita. Keluaran 16:16 mengatakan, "Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa." 

Tuhan memberkati kita bukan hanya makanan secara jasmani saja, tetapi terlebih lagi adalah makanan secara rohani. Kita sangat membutuhkan makanan rohani yaitu Firman Tuhan. Surat 1 Korintus 10:1-4 mengatakan, "Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” Yesus sendiri berkata bahwa manusia hidup bukan hanya dari makanan jasmani saja tetapi oleh makanan rohani yaitu roti kehidupan yakni Firman Allah. Ditulis dalam Matius 4:34 "Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Bukan hanya makanan rohani tetapi juga minuman rohani, yaitu air kehidupan yakni Roh Kudus yang memberikan kelegaan bagi kita. Sebagaimana Yohanes 7:37-39 mengatakan, "Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”

Jika kita sudah menikmati berkat Tuhan maka seharusnya kita juga mengembalikan kepunyaan Tuhan, yaitu persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Sehingga dengan demikian supaya ada persediaan makanan di rumah Tuhan. Ini berarti bukan makanan jasmani, tetapi makanan rohani di rumah Tuhan yaitu Firman Tuhan. Maleakhi 3:8-10 mengatakan, "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”

Jadi janganlah kita kuatir lagi tetapi serahkan kuatir kita kepada Tuhan dengan kita mau memperhatikan Sabat, yaitu ibadah kita kepada Tuhan. Tuhan pasti memberkati bukan hanya makanan dan minuman jasmani saja, tetapi juga makanan dan minuman secara rohani. Haleluya! 

 



Post a comment