PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Agu
29

Kembalilah Kepada Tuhan

Kembalilah Kepada Tuhan
Uncategorized
"Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" Maleakhi 3:6-7

Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau karena Esau telah kehilangan hak kesulungannya. Sedangkan Yakub yang sebenarnya bukan anak sulung, dia berusaha dan membayar harga untuk mendapatkan hak kesulungannya. Esau demikian memandang rendah hak kesulungannya dengan menukarnya dengan makanan kacang merah. Bukankah kita juga seringkali terhambat untuk beribadah dan mempertahankan hak kesulungan sebagai anak-anak Allah karena masalah makanan atau mencari kebutuhan duniawi? Maleakhi 1:1-3a menulis, "Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”

Janganlah kita memandang ringan atau menghinakan hak kesulungan, yaitu memandang ringan atau tidak merasa tidak perlu sebagai kepunyaan Tuhan karena anak-anak sulung Tuhan adalah kepunyaan Tuhan.

Jika kita sudah meninggalkan Tuhan dengan menuruti hawa nafsu duniawi, Tuhan memanggil kita kembali, maka Tuhan juga mau kembali kepada kita. Kembali kepada Tuhan berarti kita mau mendengar suara Firman Tuhan dan memperbaiki tingkah langkah kita yang jahat serta memperbaiki perbuatan kita yang salah. Sehingga Tuhan menyesal dan tidak jadi mendatangkan malapetaka yang akan menimpa akibat dosa kita. Sebagaimana dikatakan dalam Yeremia 35:15, "Aku telah mengutus kepadamu segala hamba-Ku, yakni para nabi, terus-menerus, mengatakan: Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka, maka kamu akan tetap diam di tanah yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku.” Juga ditulis dalam Yeremia 26:13, "Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.” Ingatlah, jika Tuhan sudah berseru "kembalilah” kepada kita tetapi kita tetap berkeras hati dan tidak mau kembali kepada Tuhan maka terancam ditimpa malapetaka.

Ada kisah dalam Yeremia 42 ketika bangsa Israel jumlahnya semakin sedikit akibat banyak malapetaka yang menimpa. Mereka meminta kepada nabi Yeremia untuk berdoa dan meminta petunjuk kepada Tuhan apa yang harus mereka lakukan. Yeremia berdoa kepada Tuhan dan menyampaikan Firman Tuhan kepada bangsa itu supaya tidak pergi ke Mesir untuk mengungsi. Namun sayang sekali mereka tidak mau mendengarkan Firman Tuhan dan memilih tetap pergi ke Mesir. Padahal ada ancaman malepata pedang, kelaparan dan penyakit sampar akan menimpa mereka. Pada saat perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir, mereka juga pernah mengomel dan ingin kembali ke Mesir. Yaitu mereka orang-orang rakus bahkan disebut sebagai bajingan. Padahal di Mesir mereka hanya makan ikan dan sayur-sayuran dan justru menghinakan manna, yang diturunkan Tuhan. Karena nafsu serakah seringkali kita tidak menghargai manna secara rohani yaitu Firman Tuhan dan selalu ingin kembali ke Mesir, yaitu hawa nafsu duniawi ini. Bilangan 11:4-7 mengatakan, "Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.” Padahal di Mesir adalah tempat di mana kita harus bersusah payah bagaikan menabur benih dan harus bersusah payah mengairi dan yang dihasilkan hanyalah sayur. Tetapi justru Mesir ini seringkali memikat hati kita dan mengejarnya padahal sebenarnya di sana kita harus bersusah payah. Dikatakan dalam Ulangan 11:10, "Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.”

Tuhan berfirman agar mereka jangan meninggalkan tanah Yehuda dan jangan pergi ke Mesir. Namun sayang sekali mereka tidak mau mendengarkan Firman Tuhan dan tetap pergi ke Mesir. Seperti ditulis dalam Yeremia 42:4-5, "Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda. Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak, untuk menetap di tanah Yehuda,”

Tanah Yehuda merupakan tempat Yesus di lahirkan, yaitu di kota Betlehem. Dikatakan dalam Ibrani 7:14, "Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apa pun tentang imam-imam.” Juga Matius 2:5-6, "Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Dinubuatkan bahwa dari Betlehem, tanah Yehuda akan bangkit seorang pemimpin yang akan menggembalakan umat Israel. Jadi jika kita meninggalkan tanah Yehuda itu artinya kita telah meninggalkan Tuhan Yesus, keluar dari penggembalaan-Nya. Di Mesir justru akan mengalami pedang yaitu tidak ada damai, kelaparan yaitu krisis secara ekonomi dan juga penyakit sampar yang merupakan penyakit yang mematikan. Ketiga malapetaka ini juga yang akan menimpa manusia di akhir zaman.

Jika sekarang kita sudah meninggalkan Tuhan bahkan sudah meninggalkan penggembalaan, Tuhan masih berkemurahan bagi kita. Tuhan memberi kesempatan untuk kita kembali kepada Dia. Gunakan kesempatan ini dan jangan mengeraskan hati dan tetap mau tinggal di Mesir karena justru di sana ada ancaman malapetaka. Jika kita mau kembali kepada Tuhan, kembali kepada kasih mula-mula, maka Tuhan juga akan kembali kepada kita. Tuhan mengasihi kita! Haleluya! 




Post a comment