PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
3

Yesus Mencari Kita

Yesus Mencari Kita
Uncategorized
"Ia harus melintasi daerah Samaria. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." Yohanes 4:4-18

 

Dalam kisah di atas dapat kita ketahui bahwa Yesus yang mendapatkan perempuan Samaria itu, bukan perempuan Samaria yang mencari dan mendapatkan Yesus. Ini berarti Yesus yang mencari perempuan itu untuk memberikan air kehidupan. Bukankah demikian juga pada hidup kita, Yesus yang lebih dulu mencari kita, bukan kita yang lebih dulu mencari Dia. Sebenarnya secara kenyataan, perempuan Samaria itu tidak mungkin bertemu Yesus. Hal ini dikarenakan orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Kita pun sebenarnya tidak mungkin bisa bertemu dengan Yesus, karena dosa membuat kita menjadi seteru Allah apalagi kita adalah orang kafir yang hidup bersahabat dengan dunia. Yakobus 4:4 mengatakan, "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”

 

Jika kita bisa datang kepada Yesus, itu karena Dia telah lebih dulu datang mencari kita dan mengampuni segala dosa kita. Sebagaimana dikatakan dalam Roma 5:10, "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” Betapa besar kasih Tuhan bagi kita, yang telah memperdamaikan kita dengan Allah. Karena hidup kita yang penuh dosa ini jauh dari Allah, bahkan karena segala kejahatan kita maka kita menjadi musuh Allah. Jadi sangat tidak mungkin sebagai musuh dapat bertemu kepada Tuhan, tidak mungkin berseru dalam doa kita sehingga Tuhan menjawab doa kita. Ditulis dalam Kolose 1:19-22, "Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

 

Oleh sebab itu marilah kita yang sudah diperdamaikan dengan Allah oleh korban salib Yesus, kita tinggalkan kehidupan lama dalam dosa. Sehingga kita sekarang dapat bergaul dengan Tuhan selalu.

 

Alasan kedua bahwa sebenarnya Yesus tidak mungkin dapat bertemu perempuan Samaria tadi. Hal ini dikarenakan perempuan Samaria itu hidup dalam dosa perzinahan. Dia sudah bersuamikan lima orang malah yang ada padanya sekarang juga bukan merupakan suaminya. Jadi tidak mungkin Yesus yang suci bertemu dengan perempuan Samaria yang hidup dalam kenajisan. Ini merupakan nasihat bagi kita, bahwa kita harus menghargai perkawinan dan jangan hidup dalam perzinahan atau kenajisan seperti dikatakan dalam Ibrani 13:4, "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” Namun sekali lagi Yesus sangat mengasihi orang yang berdosa. Yesus mau mencari dan mendapatkan perempuan Samaria yang najis.

 

Tetapi sekalipun kita sekarang hidup di dalam dosa, Tuhan mengasihi kita dan mau mencari untuk menyelamatkan kita. Bukan kita yang mencari Tuhan, tetapi Dia yang telah lebih dulu mencari kita sesuai dengan Lukas 19:10, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Oleh sebab itu jika Tuhan sudah mencari kita dan mendapatkan kita, yang harus kita lakukan adalah bertobat. Jangan mempertahankan kehidupan yang lama tetapi kita harus ada kelahiran baru. Sebagaimana Lukas 5:31-32 mengatakan, Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

 

Setelah perempuan Samaria itu bertemu dengan Yesus, dia bersaksi kepada banyak orang di Samaria. Dan banyak orang datang dan percaya kepada Yesus. Hidupnya menjadi berkat bagi orang lain. Ini merupakan tanda orang yang telah mengalami kelahiran baru, bahwa hidupnya tidak menjadi sandungan tetapi sebaliknya menjadi berkat bagi orang lain. Ditulis dalam Yohanes 4:39-42; "Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

 

Marilah kita sekarang tinggalkan kehidupan lama karena kita telah diperdamaikan dengan Allah. Kita nyatakan bahwa kehidupan kita sudah mengalami kelahiran baru.Kita pasti hidup dalam berkat Tuhan sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain juga. Haleluya!



Post a comment