Perhatikan Suara Sangkakala Firman
Uncategorized
Sangkakala harus ditiup di Sion. Suara sangkakala adalah suara Firman Tuhan yang harus diperdengarkan di Sion dan jika kita mendengar suara sangkakala Firman Tuhan, maka kita harus ikut berteriak. Berteriak artinya kita harus turut bersaksi dan menyerukan "marilah” kepada orang lain supaya turut mendengar suara sangkakala. Ditulis dalam Yoel 2:1, "Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;”
Tuhan sendiri yang memperdengarkan suara Firman-Nya bagi jemaat-Nya. Wahyu 22:17 mengatakan, "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! Hal ini sesuai dengan apa yang ditulis dalam Yoel 2:11, "Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?”
Kita sebagai jemaat Tuhan juga disebut sebagai tentara Tuhan atau pasukan Tuhan. Sebagai tentara atau pasukan, kita harus selalu siap dan melaksanakan setiap perintah Tuhan. Namun ada tantangan yang harus dihadapi pasukan Tuhan, yaitu belalang. Firman Tuhan mengatakan bahwa manusia hanyalah bagaikan belalang, sebagaimana dapat kita baca dalam Yesaya 40:22, "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”
Pada kegerakan gereja hujan awal, manusia yang bagaikan belalang mendapatkan lawatan pencurahan Roh Kudus, sehingga orang-orang menjadi percaya Firman Tuhan dan bertobat serta dibaptiskan. Kisah Para Rasul 2:41 megatakan, "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” Setelah kegerakan hujan awal yang demikian berapi-api dalam pencurahan Roh Kudus, terjadi suatu kemerosotan rohani yang luar biasa. Suatu kegagalan rohani bagaikan belalang-belalang yang merusak tanaman.
Keadaan kegagalan karena serangan belalang ini digambarkan dalam Yeremia 6:16-19, "Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya! Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya! Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka! Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku. Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku. ” Sebagaimana dikatakan dalam ayat di atas, ketika ditunjukkan jalan yang benar yang memberikan ketenangan, mereka berkata "kami tidak mau menempuhnya”. Sekalipun para gembala menyuarakan sangkakala Firman Tuhan, mereka pun tidak mau memperhatikan. Sikap yang demikian ini akan mendatangkan malapetaka Tuhan menimpa. Jika kita tidak mau memperhatikan Firman Tuhan, maka sekalipun kita membawa persembahan atau korban kepada Tuhan, Tuhan tidak akan berkenan kepada segala korban itu.
Pada akhir zaman, akan terjadi kegerakan hujan akhir sehingga terjadi pemulihan dari segala kegagalan karena belalang. Banyak orang akan naik ke gunung Tuhan, ke Rumah Tuhan untuk mencari Firman pengajaran. Yesaya 2:1-3 mengatakan, Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Kegagalan sebagaimana dalam Yoel 1:4, akan Tuhan pulihkan sehingga tempat-tempat pengirikan menjadi penuh gandum, tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Sehingga kita akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang. Ditulis dalam Yoel 2:23-26, "Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.” Haleluya!