"Ketika manusia itu mulai bertambah banyak
jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka
anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan
seratus dua puluh tahun saja." Kejadian 6:1-3
Keadaan pada zaman Nuh dahulu menggambarkan bagaimana
keadaan di akhir zaman. Di mana anak-anak Allah banyak yang berguguran dari
imannya. Anak-anak Allah yang seharusnya hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus
tetapi sudah hidup dalam daging (duniawi) sehingga mereka murtad.
Kita harus berwaspada terhadap keinginan daging, karena
pengaruhnya demikian kuat sehingga dapat menggugurkan anak-anak Allah. Keinginan
daging demikian luas sekali, di antaranya percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir dan masih banyak lagi sebagaimana disebutkan dalam
Galatia 5:17-21, "Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali
tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi
dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti
yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Kita harus hidup bergaul dengan Allah selalu, dengan bukti
mau setia membaca Firman Tuhan, beribadah kepada-Nya. Hidup kita juga bukan
menuruti hawa nafsu daging terus tetapi sebaliknya hidup kita dipimpin oleh Roh
Allah, sehingga hidup kita dapat menghasilkan buah Roh seperti ditulis dalam
Galatia 5:22-23, "Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu.” Setiap orang yang hidup dalam hawa nafsu daging, maka Roh Allah
tidak akan ada padanya.
Nuh
adalah contoh seorang yang hidup bergaul dengan Allah. Sebelum air bah melanda
bumi, Tuhan lebih dahulu memberitahukannya kepada Nuh, bahkan mengajarkan
bagaimana harus membuat bahtera lengkap dengan ukurannya. Nuh mau melakukan
tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Pada saat air bah melanda seluruh bumi,
Firman Tuhan mengatakan, Tuhan menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu.
Surat 2 Petrus 2:5 mengatakan, "dan
jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh,
pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air
bah atas dunia orang-orang yang fasik;” Tuhan menyebut Nuh sebagai orang yang
benar, karena dia bergaul dengan Tuhan dan mau melakukan perintah-Nya secara
tepat dan benar. Hal ini diakui Tuhan dalam Kejadian 7:1, "Lalu berfirmanlah
TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi
rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman
ini.”
Untuk itu kita perlu selalu dinasihati
setiap hari melalui Firman Tuhan supaya jangan hati kita jahat karena menjadi
tegar atau keras oleh tipu daya dosa. Baiklah jika "hari ini” kita mendengar
Firman Tuhan, janganlah kita mengeraskan hati. Dikatakan dalam Ibrani 3:12-15,
"Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang
yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang
hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih
dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang
menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian
di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada
keyakinan iman kita yang semula. Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada
hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti
dalam kegeraman",
Sebelum hari kedatangan Tuhan, akan banyak
orang yang murtad, anak-anak Allah berguguran. Oleh sebab itu kita harus
berwaspada jangan sampai kita disesatkan dengan cara apapun sebagaimana
dinasihatkan dalam 2 Tesalonika 2:3, "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan
orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah
datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus
binasa”
Bagaimanakah kita dapat bertahan supaya
jangan sampai kita murtad? Kita harus
menjaga hati nurani kita tetap murni seperti dapat kita baca dalam surat 1
Timotius 1:18-20, "Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan
apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu
engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang
murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena
itu kandaslah iman mereka, di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah
kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat.” Jika kita mau menerima
nasihat Firman Tuhan maka hati kita akan disucikan dan hati kita dimurnikan.
Surat 1 Timotius 1:5 mengatakan, "Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul
dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus
ikhlas.” Pada ayat di atas, Himeneus dan Aleksander imannya kandas dan murtad
karena mereka tidak menjaga hati nurani yang murni. Sekali lagi harus kita
perhatikan, kita harus sungguh-sungguh menjaga hati nurani kita tetap murni
supaya iman kita tidak kandas.
Tentang Himeneus, dia adalah orang yang suka
omong kosong dan tidak suci. Perkataannya menjalar seperti penyakit kanker.
Dikatakan dalam 2 Timotius 2:16-18, "Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan
yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti
penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah
menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah
berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. Tetapi dasar yang
diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa
kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah
meninggalkan kejahatan." Kita harus menjaga perkataan kita, jangan
kata-kata kita bagaikan penyakit kanker yang merusak iman.
Tentang Aleksander, dia adalah seorang yang
menentang pengajaran dan berbuat yang jahat terhadap Paulus sebagai hamba
Tuhan, sebagaimana 2 Timotius 4:14-18 mengatakan, "Aleksander, tukang tembaga
itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya
menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia
sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang
pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan
ditanggungkan atas mereka -- tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan
aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua
orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan
menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga.
Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.”
Kita harus berwaspada terhadap orang yang
perkataannya merusak iman dan menjalar seperti penyakit kanker serta terhadap
orang yang menentang pengajaran. Kita harus menjaga hati nurani kita dan tetap
bergaul dengan Allah sampai kita menjadi mempelai perempuan-Nya masuk dalam
kota Yerusalem baru. Sehingga kta bukanlah termasuk anak-anak Allah yang gugur
dari iman dan murtad. Haleluya!