"Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Kisah Para Rasul 1:1-5
Untuk menantikan janji Bapa yaitu pencurahan Roh Kudus, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya supaya tidak meninggalkan Yerusalem. Kita tahu bahwa di Yerusalem terdapat bait Allah. Namun bagi kita sekarang bukan lagi dalam arti Yerusalem di dunia ini, tetapi mengarah pada Yerusalem baru, kota mempelai. Jangan kita meninggalkan ibadah dalam suasana mempelai. Tetapi kita harus mempersiapkan diri berdandan sebagai mempelai perempuan Tuhan.
Sebelum Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya, Yohanes pembaptis lebih dulu diutus untuk membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan. Sebagaimana Matius 3:1, 11 menulis, "Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: … Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Kita sangat memerlukan Roh Kudus dalam hidup kita, karena Roh Kuduslah menjadi kekuatan kita. Roh Kudus selalu menyertai mempelai perempuan Tuhan untuk menjadi saksi dan mengundang setiap orang yang mau untuk datang dan menikmati air kehidupan dengan cuma-cuma. Ditulis dalam Wahyu 22:17, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”
Kita harus dibaptiskan air sebagai tanda pertobatan, atau dengan kata lain kita harus lebih dulu bertobat sebelum dibaptis dengan Roh Kudus. Bertobat berarti kita menyadari dan berhenti dari perbuatan yang salah dan kini menjadi hidup yang baru. Roma 6:4 mengatakan, "Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”
Kehidupan lama adalah percabulan atau perzinahan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakanan. Kelima hal ini sama dengan penyembahan berhala. Jadi sekalipun kita tidak menyembah berhala dalam wujud patung tetapi jika kita melakukan hal-hal perbuatan lama tadi, maka kita adalah penyembah berhala. Semuanya ini akan mendatangkan murka Allah. Untuk itu jika Tuhan sekarang masih memberi kesempatan baiklah kita bertobat dan meninggalkan segala perbuatan lama itu. Jika kita sudah meninggalkan lima perbuatan lama tadi, Firman Tuhan masih mengoreksi kita. Kita harus membuang marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor serta dusta. Semuanya ini juga merupakan kehidupan yang lama yang harus kita tanggalkan dan kita sekarang harus mengenakan manusia yang baru yang terus menerus diperbarui. Dengan kata lain, kita harus terus menerus mengalami diperbarui oleh kuasa Firman Tuhan. Dapat kita baca dalam Kolose 3:5-10, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;”
Jika kita sudah mengalami kelahiran baru maka Roh Kudus akan memenuhi kehidupan baru. Karena tidak mungkin Roh Kudus memenuhi kehidupan yang lama. Sebagaimana tidak mungkin kain yang lama ditambal dengan kain yang baru sehingga justru akan mencabik kain yang lama. Atau anggur yang baru tidak mungkin diisikan di kantong yang lama, karena kantong itu akan hancur. Jadi selama kita tidak hidup dalam kehidupan yang baru maka Roh Kudus tidak akan memenuhi kehidupan kita. Matius 9:16-17 menuliskan, "Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Roh Kudus mau masuk dalam hidup kita, oleh sebab itu kita harus siapkan tubuh kita menjadi bait Allah atau bait Roh Kudus dengan kita menanggalkan manusia lama kita untuk mengenakan manusia yang baru. Sebagaimana dikatakan dalam 1 Korintus 3:16; 6:19, "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? … Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Manusia kita sangat terbatas dan penuh kelemahan. Kita sangat membutuhkan Roh Kudus yang menjadi Penolong bagi kita. Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita dan berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan yang tidak terucapkan. Sebagaimana ditulis dalam Roma 8:26, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” Kini hidup kita yang dipimpin Roh Allah, kita menjadi anak-anak Allah dan kita dapat memanggil Dia: "ya Abba, ya Bapa”. Kita dapat memanggil Dia Bapa karena kita adalah anak-anak Allah. Seperti Roma 8:14-15 mengatakan, "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Marilah kita tanggalkan kehidupan yang lama dan kita bertobat serta mengenakan manusia yang baru, supaya Roh Kudus sekarang masuk dalam kehidupan kita. Haleluya!