"Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.” Maleakhi 3:18
Dari ayat Firman Tuhan di atas sangat jelas bahwa ada perbedaan antara orang benar yaitu orang yang beribadah kepada Tuhan dengan orang fasik yaitu orang yang tidak mau beribadah kepada Tuhan. Memang beribadah itu memerlukan perjuangan dan pergumulan. Bahkan Tuhan sendiri yang menilai bagaimana ibadah kita, dengan sungguh-sungguh atau tidak, dengan sepenuh hati atau tidak. Pada akhirnya akan terjadi penghakiman yang dimulai dari dalam rumah Tuhan, yaitu dimulai dari orang-orang yang beribadah dalam rumah Tuhan. Sebagaimana dikatakan dalam surat 1 Petrus 4:17-18, "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?”
Perbedaan nyata yang dapat kita lihat antara orang yang beribadah kepada Tuhan dengan yang tidak adalah pada Esau dan Yakub. Esau yang sudah menghinakan hak kesulungan dibenci oleh Tuhan, sebaliknya Tuhan mengasihi Yakub. Maleakhi 1:1-3 mengatakan, "Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
Sekali lagi harus kita perhatikan bahwa Tuhan sangat memperhatikan setiap orang yang beribadah kepada Tuhan. Orang yang berkata bahwa sia-sia beribadah kepada Tuhan sangat tidak diperkenan Tuhan, bahkan disebut kurang ajar karena berkata seperti itu. Sebagaimana Maleakhi 3:13-14 mengatakan, "Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?" Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?” Sedangkan orang yang takut akan Tuhan, yang mau beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh akan dikasihi Tuhan menjadi milik kesayangan-Nya sendiri. Ditulis dalam Maleakhi 3:16-17, "Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.”
Jangan kita seperti Esau yang memandang rendah hak kesulungan sehingga dia kehilangan berkat bahkan dia tidak mendapatkan kesempatan memperbaiki kesalahannya sekalipun dengan cucuran air mata. Seperti ditulis dalam Ibrani 12:16-17, "Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.” Juga Kejadian 27:33-34 mengatakan, "Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati." Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Orang yang tidak mau beribadah kepada Tuhan, bahkan merasa sekalipun tidak beribadah tetap merasa dapat berhasil dan segala sesuatunya tetap baik-baik saja. Atau sekalipun sebagai orang Kristen masuk dalam rumah Tuhan namun hanya merupakan kebiasaan saja sedangkan hatinya jauh dari Tuhan. Akhirnya dia merasa tidak perlu Tuhan dan mengandalkan kekuatannya sendiri. Terhadap orang seperti ini, yang ada hanyalah kutuk dan tidak akan mengalami berkat Tuhan. Sangat bertolak belakang terhadap orang yang takut akan Tuhan dan mengandalkan Tuhan, akan diberkati dengan berlimpah-limpah serta berhasil dalam segala usahanya. Dikatakan dalam Yeremia 17:5-8, "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Baiklah kita memperhatikan Firman Tuhan dan menyimpannya dalam hati kita. Firman Tuhan dalam hati kita itu akan menjadi kehidupan dan kesembuhan bagi kita. Sebagaimana Amsal 4:20-22 mengatakan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” Tetapi orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan hatinya jauh dari Tuhan tidak akan mengalami hal yang baik selain bagaikan tinggal di tanah yang kering. Tinggal di tanah yang kering digambarkan bagaikan keadaan yang sangat menyedihkan sebagaimana dikatakan dalam Yeremia 14:1-6, "Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering. Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas. Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka. Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka. Bahkan rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda. Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu, sebab tidak ada rumput.”
Marilah kita berjanji kepada Tuhan untuk hidup takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Beribadah kepada Tuhan berarti kita mau mendengar dan memperhatikan Firman Tuhan. Diri kita sendiri yang menjadi saksi akan janji kita untuk setia beribadah kepada Tuhan. Sebagaimana janji bangsa Israel kepada Tuhan di hadapan Yosua dalam Yosua 24:14-16, 21-24, "Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!” … Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!" Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel." Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
Sekali lagi kita perhatikan, bahwa dengan beribadah kepada Tuhan dan mendengar serta memperhatikan Firman-Nya maka kita adalah orang yang berbahagia dan selalu berhasil sekalipun di musim kering kita akan tetap seperti pohon di tepi aliran air yang tidak pernah lau daunnya dan selalu menghasilkan buah. Sebagaimana Mazmur 1:1-3 mengatakan, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Haleluya!