"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” Roma 8:31-34
Dalam hidup manusia di dunia ini tidak mungkin tanpa mengalami pergumulan hidup. Namun bagi kita, sekalipun demikian banyak pergumulan yang harus kita alami, namun kita tidak berjuang dengan senjata duniawi tetapi dengan kuasa Allah yang pasti memberikan kemenangan bagi kita. Sebagaimana ditulis dalam 2 Korintus 10:3-4, "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” Juga Efesus 6:12-13 mengatakan, "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”
Dalam kitab Keluaran dikisahkan bagaimana bangsa Israel diperbudak oleh Firaun. Dengan keras Firaun tidak membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir untuk beribadah kepada Tuhan. Firaun gambaran iblis yang juga tidak membiarkan kita untuk beribadah kepada Tuhan. Dengan berbagai cara berusaha menggagalkan ibadah kita. Ditulis dalam Keluaran 7:14-16, "Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular. Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.”
Tuhan mendatangkan sepuluh tulah di Mesir akibat tindakan Firaun ini. Hingga tulah kesepuluh seluruh anak sulung di Mesir mati. Namun Tuhan ada di pihak bangsa Israel, sebagaimana Firman Tuhan mengatakan jika Tuhan di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita. Bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Setelah bangsa Israel terlepas dari perbudakan di Mesir, mereka harus siap berperang. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan mereka. Tuhan tetap menyertai baik di siang maupun di waktu malam. Tuhan berjalan di depan memimpin bangsa Israel berjalan di padang gurun. Hal ini bagi kita sekarang, kita harus menempatkan Tuhan dalam Firman-Nya menjadi pemimpin jalan kita.
Keluaran 13:17-22, "Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir. Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini." Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun. TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.”
Jika kita sudah keluar dari "Mesir” dunia ini, iblis tidak pernah membiarkan kita. Sebagaimana Firaun tidak rela bangsa Israel keluar dari Mesir. Dengan segenap pasukannya, dia mengejar bangsa Israel. Ketika mereka melihat Firaun dan pasukannya mengejar, mereka ketakutan dan berseru-seru kepada Tuhan. Keluaran 14:1-10, ""Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian. Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan. Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN.”
Iblis berusaha membawa kita kembali ke "Mesir” dunia ini. Kita tidak dapat menghadapi dengan kekuatan diri sendiri. Baiklah kita berseru kepada Tuhan! Karena setiap orang yang berseru kepada Nama Tuhan akan diselamatkan. Sebagaimana dijanjikan dalam Yoel 2:32, "Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." Hanya Tuhan yang sanggup menyelamatkan kita sehingga kita bersorak-sorak dan bersukacita karena keselamatan-Nya. Yesaya 25:9 menulis, "Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
Kadang kita merasakan ketakutan sebagaimana yang dirasakan bangsa Israel ketika mereka terjepit, maju laut menghadang, mundur mereka menghadapi Firaun dan pasukannya, diam di tempat pun mereka akan terkejar Firaun. Seringkali kita takut dalam keadaan terjepit sehingga tidak tahu lagi harus bagaimana. Tetapi Firman Tuhan mengatakan jangan takut! Berserulah kepada Tuhan dan tetap berdiri teguh karena Tuhan datang memberikan keselamatan bagi kita. Tuhan berperang bagi kita dan kita akan diam saja. Sebagaimana dikatakan dalam Keluaran 14:13-14, "Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Tangan Tuhan yang berkemenangan akan menuntun kita hingga kita berkemenangan. Oleh sebab itu jangan takut karena kita tahu bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita. Yesaya 41:10 mengatakan, "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Kitab Ulangan 20:2-4 menuliskan, "Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat, dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.”
Jangan Takut karena Tuhan akan berperang bagi kita dan kita diam saja. Diam bukan berarti kita tidak berbuat apa-apa, tetapi diam itu berarti kita harus seperti Maria yang duduk diam di kaki Yesus untuk mendengar Firman Tuhan. Diam juga berarti kita berdoa kepada Tuhan. Dalam menghadapi pergumulan jika kita mau diam untuk mendengar Firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan maka Tuhan pasti memberikan kemenangan bagi kita!