"Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang” Yehezkiel 14:12-13
Di akhir zaman ini ada bahaya yang perlu kita waspadai yaitu akan banyak orang yang merosot rohaninya dan berubah setia terhadap Tuhan. Baiklah rohani kita bukan semakin menurun tetapi sebaliknya rohani kita semakin meningkat, bahkan tetap setia sampai menjadi mempelai perempuan Tuhan. Sebagaimana Wahyu 2:10-11 mengatakan, "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." Orang yang berubah setia maka Tuhan sendiri menjadi lawannya dan akan mengalami kelaparan, yaitu perekonomian menjadi hancur.
Setiap kita yang mau percaya kepada Firman Tuhan maka Roh Kudus memeteraikan hidup kita sebagai anak-anak Allah untuk menerima keselamatan. Efesus 1:13 menyebutkan "Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Sebagai anak-anak Allah, kita layak memanggil Dia sebagai Bapa kita. Sebagai anak-anak Allah juga berarti kita juga sebagai ahli waris untuk menerima janji Allah dalam hidup kita. Dapat kita baca dalam Roma 8:14-16, "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Roh Kudus sudah memeteraikan hidup kita sebagai anak-anak Allah oleh sebab itu jangan kita mendukakan Roh Kudus. Sebagaimana Efesus 4:30-32 menasihatkan, "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Di akhir zaman ini akan banyak orang yang berseru kepada nama Tuhan tetapi tidak mau menurut Firman Tuhan. Sekalipun mereka sudah bernubuat, mengusir setan bahkan mengadakan banyak mujizat, Tuhan tidak pernah mengenal mereka. Orang seperti ini adalah orang yang mendukakan Roh Kudus. Orang yang mau mendengar dan menurut Firman Tuhan diumpamakan sebagai orang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu sehingga tetap kuat pada saat hujan dan banjir serta angin melanda. Tetapi orang yang setelah mendengar Firman Tuhan tidak mau melakukannya maka seperti rumah yang didirikan di atas pasir, yang segera roboh pada saat hujan, banjir dan angin melanda rumah itu. Tertulis dalam Matius 7:22-27, "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Setiap orang yang mau membaca dan mendengar Firman bahkan juga melakukannya akan berbahagia. Sebagaimana dijanjikan dalam Wahyu 1:3, "Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat."
Tuhan akan memberkati kita yang mau membaca, mendengar dan menurut Firman Tuhan. Jangan kita mendukakan Roh Kudus yang sudah memeteraikan hidup kita sebagai anak-anak Allah supaya keselamatan itu sungguh-sungguh kita terima. Haleluya.