PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
2

Jangan Meninggalkan Yerusalem

Jangan Meninggalkan Yerusalem
Uncategorized
"Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.” Lukas 10:30

Dalam kisah di atas, dikisahkan seorang yang turun dari Yerusalem menuju ke Yerikho. Kita tahu bahwa Yerusalem merupakan pusat kerohanian, jadi turun dari Yerusalem atau meninggalkan Yerusalem ini merupakan suatu kemerosotan rohani. Seringkali hal ini juga terjadi dalam diri kita, disadari atau tidak, rohani kita bukan semakin meningkat tetapi malah merosot, menjadi tidak setia lagi. Tetapi baiklah kita sekarang tidak mengalami kemerosotan rohani namun sebaliknya kita tetap setia. Karena jika kita tetap setia kita pasti berkemenangan bersama Anak Domba, sebagaimana Wahyu 17:14 mengatakan: "Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tuhan menghendaki kita tetap setia bahkan pada saat mengalami penderitaan. Karena kesetiaan itu justru terbukti bukan pada saat keadaan baik-baik saja, namun justru pada saat kita dalam penderitaan, apakah kita tetap mempertahankan kesetiaan kita. Wahyu 2:10 menulis, "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."

Seringkali seseorang dengan mudahnya meninggalkan "Yerusalem” atau ibadah, karena mereka beribadah untuk tujuan mencari keuntungan jasmani. Suatu ibadah yang tidak serius atau tidak sungguh-sungguh, sebagaimana pada saat Yesus menyucikan Bait Allah di Yerusalem, di mana mereka datang ke Bait Suci untuk berjual-beli binatang-binatang yang seharusnya dikorbankan. Tuhan marah terhadap ibadah yang tidak sungguh-sungguh dan hanya mencari keuntungan jasmani. Dia membuat cambuk bahkan mengusir mereka dari Bait Allah. Yohanes 2:13-15 menuliskan, "Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.” Juga Matius 21:12-13 menulis, "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Seharusnya kita melaksanakan ibadah itu bukan dengan maksud mencari untung secara jasmani tetapi justru dengan berkorban bahkan membayar nazar kita. Ditulis dalam Mazmur 66:13-14, "Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku, yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.”

Jika kita beribadah dengan sungguh-sungguh dengan membawa korban kepada Tuhan, maka Tuhan pasti memberkati kita. Mazmur 67:2-8 mengatakan, "Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, S e l a supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. S e l a Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!” Tuhan tidak akan menolak doa kita, tetapi Dia mau mendengar dan memperhatikan seruan doa kita. Bahkan kasih setia-Nya selalu diberikan bagi kita, seperti dapat kita baca dalam Mazmur 66:19-20, "Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.”

Jangan tinggalkan Yerusalem, jangan tinggalkan ibadah kita. Tetapi marilah kita tetap setia dalam ibadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Maka Tuhan pasti mendengar seruan doa kita serta melimpahkan berkat-Nya dengan melimpah dalam hidup kita. Haleluya!



Post a comment