Kemuliaan, Kemerdekaan, Kehidupan Kekal
Uncategorized
Banyak umat Kristiani merayakan Natal dengan mementingkan perayaan dan sukacita secara jasmani. Namun, dalam Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah, diungkapkan suatu rahasia yang besar tentang Natal. Pengertian Natal bukan hanya sekadar kelahiran Tuhan Yesus Sang Juruselamat dunia, melainkan tujuan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia ini yang akan dikupas lebih dalam.
Lebih dahulu kita membaca Filipi 2:5-1. Pada ayat ini dijelaskan bahwa untuk lahir ke dunia, Tuhan Yesus telah rela mengosongkan diri dari kemuliaan-Nya sebagai Anak Allah, bahkan telah mengambil rupa seorang hamba dan mau menjadi sama dengan manusia.
Yang pertama, mengosongkan diri dari kemuliaan-Nya sebagai Anak Allah. Dalam Yohanes 17:24, 3-5 dituliskan bahwa kemuliaan yang dimiliki Tuhan Yesus sebagai Anak Allah, yang diberikan oleh Bapa kepada-Nya itu sudah ada sejak sebelum dunia dijadikan. Namun, demi kita, Tuhan Yesus telah rela menanggalkan kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus mau menolong kita yang telah kehilangan kemuliaan Allah akibat dosa, seperti tertulis pada Roma 3:23. Jika pada ayat tersebut dikatakan "telah kehilangan” berarti sebelumnya, pada manusia "ada kemuliaan Allah.”
Kejadian 2:25 menuliskan bahwa sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, pada mereka ada kemuliaan Allah sehingga walaupun telanjang, mereka tidak merasa malu. Ini membuktikan bahwa tubuh manusia pertama adalah tubuh yang mulia. Namun setelah jatuh ke dalam dosa, Kejadian 3:7 menuliskan bahwa kemuliaan Allah hilang dari Adam dan Hawa sehingga kelihatanlah kepada mereka berdua bahwa mereka telanjang. Hal ini membuktikan bahwa pakaian kemuliaan Allah telah hilang akibat dosa. Akhirnya mereka berusaha menutupi ketelanjangannya dengan memakai daun pohon ara. Akibat dosa, maka tubuh yang mulia berubah menjadi tubuh hina seperti disebutkan oleh Filipi 3:20-21. Untuk itulah sekarang kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang sanggup mengubah tubuh kita yang hina menjadi sama dengan tubuh-Nya yang mulia.
Hanya Tuhan Yesus saja yang sanggup mengembalikan kemuliaan Allah yang telah hilang dari manusia karena dosa. Sebab Dia sudah rela menanggalkan kemuliaan-Nya, turun ke dunia untuk memberikan kepada kita kemuliaan-Nya dan hal ini pasti terjadi kelak saat Tuhan Yesus datang kedua kalinya seperti tertulis dalam Kolose 3:4. Inilah pengertian Natal bagi kita. Ia lahir sebagai manusia, rela mengosongkan diri dari kemuliaan-Nya supaya kita memiliki kemuliaan Allah kembali.
Yang kedua, Tuhan Yesus bukan hanya menanggalkan kemuliaan-Nya tetapi pada Natal, Ia rela mengambil rupa seorang hamba, bahkan lebih dari seorang hamba, yaitu Ia rela menjadi budak yang telah dijual oleh Yudas Iskariot seharga tiga puluh keping uang perak.
Mengapa Tuhan Yesus mau menjadi hamba atau budak? Sebab menurut pengakuan-Nya dalam Matius 20:28, Tuhan Yesus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang, dan pelayanan Tuhan dalam hal ini adalah untuk mengambil alih keadaan kita, yang dituliskan dalam Roma 6:17, 20 adalah "hamba dosa”, sehingga kita semua di dalam Yesus telah merdeka dari dosa.
2 Korintus 5:21 menuliskan bahwa dengan Tuhan Yesus rela mengambil rupa "seorang hamba” demi kita, maka Ia yang tidak mengenal dosa, apalagi berbuat dosa, telah dijadikan dosa. Dengan kata lain, Tuhan Yesus rela menggantikan kita menjadi hamba dosa. Di dalam Dia kita telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran, seperti tertulis dalam Roma 6:18.
Selanjutnya, Tuhan Yesus lahir pada Natal rela menjadi sama dengan manusia karena Ia mau menanggung maut menggantikan kita. Sebab oleh dosa-dosa kita, maut telah membayang-bayangi hidup kita. Tetapi dalam keadaan Tuhan Yesus yang sama seperti kita (sebagai manusia), Ia rela mati di kayu salib seperti tertulis pada Filipi 2:7c-8, oleh pengorbanan salib Tuhan Yesus inilah maka sekarang kita telah dibebaskan dari maut. Sebagai gantinya kita memperoleh hidup kekal di dalam Yesus. Amin.
Selain berkat hidup kekal, 1 Korintus 15:25-26 menuliskan bahwa Tuhan Yesus menyediakan berkat "kemenangan atas segala musuh”, melalui korban salib-Nya. Korban salib Tuhan Yesus telah menaklukkan segala musuh, sampai musuh yang terakhir itulah maut, ditaklukkan di bawah kaki-Nya.
Jadi, inilah rahasia di balik Natal bagi kita, bahwa Tuhan Yesus, Anak Allah telah lahir ke dunia dengan pengorbanan-Nya yang sangat besar. Kemuliaan, kemerdekaan, dan kehidupan kekal, inilah yang dengan rela Tuhan Yesus korbankan untuk kita, supaya berkat 3K ini menjadi milik kita.
Berdasarkan berkat Firman Tuhan ini, selayaknyalah kita lebih mengasihi Tuhan Yesus, serta layaklah segala syukur dan terima kasih kita persembahkan kepada Allah Bapa yang telah memberikan berkat besar bagi kita melalui Tuhan Yesus Kristus Putra-Nya. Dengan penuh iman dan pengharapan kita memasuki tahun yang baru. Pengharapan yang sungguh besar karena kita dipersiapkan menjadi sempurna sebagai mempelai perempuan Tuhan yang berhak menerima kemuliaan, kemerdekaan, dan kehidupan kekal di Kota Yerusalem baru. Haleluya!