PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
3

Keselamatan Bagi Seisi Rumah Kita

Keselamatan Bagi Seisi Rumah Kita
Uncategorized
Keadaan dunia sekarang semakin penuh dengan kekerasan, bahkan kekerasan itu banyak terjadi dalam keluarga sehingga banyak orang dan banyak keluarga yang tidak merasakan damai sejahtera. Lebih disayangkan lagi bila itu terjadi dalam keluarga-keluarga Kristen. Menghadapi keadaan seperti ini, kita sangat perlu keselamatan dari Tuhan. Karena bila keselamatan itu kita miliki, maka kita mengalami damai, tidak ada pertentangan dalam keluarga bahkan segala berkat dilimpahkan bagi kita. Hari ini Firman Tuhan diberikan bagi kita, supaya kita mendapatkan keselamatan.

Tentunya kita sudah mengetahui kisah dalam Lukas 19:1-10, di mana ada seorang bernama Zakheus, seorang kepala pemungut cukai dan kaya, namun juga dikenal orang sebagai orang yang berdosa. Tuhan Yesus mendapatkan dia dan menumpang di rumahnya. Zakheus pun menerima dengan penuh sukacita. Tetapi yang sangat luar biasa adalah kemudian dia mau merendahkan hati, dia yang kaya dan terhormat sebagai seorang kepala, rela menjadi miskin dengan mengorbankan setengah hartanya untuk orang miskin serta mengembalikan empat kali lipat kepada orang yang telah dia peras. Apa tanggapan Tuhan Yesus terhadap semua yang dia lakukan? Tuhan Yesus berkata: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.” Ya, keselamatan inilah yang lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di dunia.

Hari ini Tuhan Yesus juga mau memberikan keselamatan itu! Tuhan tidak pernah menunda untuk memberikan keselamatan, bukan besok tetapi "hari ini”. Mari kita perdalam lagi, untuk siapa saja sebenarnya keselamatan yang Tuhan berikan itu.

Kalau kita cermati dalam Lukas 19:9, "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini ...” Tuhan bukan hanya mau menyelamatkan kita secara pribadi, tetapi Tuhan juga mau menyelamatkan seisi rumah kita, mencakup seluruh keluarga termasuk suami, isteri dan anak. Dalam Mazmur 128:1-6, Tuhan memberkati seorang suami yang takut akan Tuhan. Isterinya menjadi seperti pohon anggur yang subur dan anak-anaknya menjadi seperti tunas pohon zaitun di sekeliling meja.

Tentang berkat untuk keluarga, sangat jelas dapat kita baca dalam Mazmur 104:14-15. Jika tadi dikatakan isteri bagaikan pohon anggur, ini memiliki arti bahwa anggur itu menyukakan hati manusia. Seorang isteri dari suami yang takut akan Tuhan menjadi kesukaan, menyenangkan dalam keluarga. Anak-anaknya menjadi seperti tunas pohon zaitun. Dari pohon zaitun memberikan buah dan kemudian diolah untuk menghasilkan minyak zaitun. "Minyak zaitun” mempunyai arti membuat muka berseri. Anak-anak juga menyukakan sehingga membuat muka berseri. Suami diberkati bagaikan mendapatkan makanan (gandum) yang menyegarkan hati. Seorang suami ada semangat dan penuh sukacita, karena memiliki isteri yang bagaikan anggur yang menyukakan hati dan anak-anak yang bagaikan pohon zaitun yang menghasilkan minyak, yang membuat muka berseri. Bahkan dalam ayat 14 Tuhan juga memberkati hewan dan tumbuh-tumbuhan, memberkati segala usaha kita. Inilah suatu berkat yang luar biasa bagi keluarga yang takut akan Tuhan.

Menjadi pertanyaan sekarang, dari mana kita mendapatkan semua berkat ini? Mungkin kita akan dapat dengan mudah berkata – dari Tuhan. Benar, dan semua orang dapat mengatakan hal itu. Namun Firman Tuhan dalam Mazmur 128:4-6 mengatakan secara khusus, bahwa berkat itu diberikan dari Sion dan Yerusalem. Keselamatan hanya ada di Sion dan Yerusalem, ini dapat kita baca dalam Yoel 2:32.

Apakah Sion dan Yerusalem ini? Dituliskan dalam Ibrani 12:22, "Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi ...” Jadi keselamatan itu kita peroleh dari Yerusalem sorgawi atau Yerusalem baru yang merupakan kota mempelai Tuhan. Keselamatan ini juga tidak diberikan sekarang hanya untuk sementara, tapi untuk seumur hidup kita. Asalkan kita selalu dalam suasana Sion dan Yerusalem.

Ada yang perlu kita waspadai, jangan sampai kita menolak Sion dan Yerusalem. Sangat disesalkan jika kita menolak Sion, karena sesuai dengan Mazmur 129:5-8, "Semua orang yang membenci Sion akan mendapat malu dan akan mundur ... sehingga orang-orang yang lewat tidak berkata: "Berkat TUHAN atas kamu! Kami memberkati kamu dalam nama TUHAN!” Itu artinya, orang yang menolak, akan dipermalukan dan segala usahanya akan mengalami kemunduran bukan keberhasilan. Tidak ada berkat atas orang yang menolak keselamatan dari Sion.

Baiklah kita bukan orang yang menolak Sion, tetapi kita selalu ada dalam suasana Sion dan Yerusalem, hidup dalam kasih Mempelai Pria Sorgawi sehingga berkat Tuhan selalu dilimpahkan bagi seisi rumah kita, bagi seluruh keluarga. Ada berkat anggur kesukaan, minyak yang membuat muka berseri dan gandum yang menyegarkan hati.

Kita perdalam lagi. Apa yang harus kita lakukan supaya kita menerima berkat keselamatan itu? Sekali lagi kita lihat dalam Lukas 19:4-5, pada saat Zakheus bertemu dengan Tuhan Yesus dia berada di atas pohon ara. Sekilas ini tampak seperti cerita biasa, tapi sebenarnya dengan dia naik ke atas pohon ara, dapat memberikan pengertian dia hidup dalam kesombongan sebagai seorang kepala dan seorang yang kaya. Disadari atau tidak, seringkali kita mau bertemu Yesus dengan naik ke atas pohon ara, kita datang dengan segala kesombongan, bukan dengan rendah hati.

Berbeda dengan yang ditulis dalam Yohanes 1:45-51. Natanael bertemu dengan Yesus justru di bawah pohon ara. Ini artinya kita harus rendah hati, karena bukan berarti kalau kita ada di bawah Tuhan tidak melihat kita. Perbedaan selanjutnya antara Zakheus dan Natanael, jika Zakheus seorang penipu, dibuktikan dengan ucapannya: "kalau aku menipu orang ...”, kepada Natanael Yesus berkata: "... inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya” Sekali lagi kita harus berwaspada, jangan sampai kepalsuan yang bagaikan ragi merusak kerohanian kita. Kita harus memiliki pendirian yang teguh di atas Firman Tuhan.
Kepada Natanael, karena dia mau rendah hati Tuhan menyatakan perkara yang besar kepadanya. Tuhan juga mau menyatakan perkara yang besar bagi kita, asal kita mau rendah hati dan menjaga supaya tidak ada kepalsuan dalam hati kita.

Dalam Mazmur 126:1-3 dikatakan, Tuhan mau memulihkan keadaan kita dan melakukan perkara besar bagi kita sehingga kita bersukacita. Apa perkara besar yang Tuhan lakukan? Kita lihat dalam Yoel 2:18-24. Tuhan memberkati kita dengan gandum, anggur dan minyak dengan penuh kelimpahan. Ada sukacita dan kebahagiaan luar biasa bagi seluruh keluarga kita! Tuhan memberikan hujan berkatnya, seperti hujan di awal musim dan hujan di akhir musim. Bahkan Tuhan sendiri menjadi Pembela kita menghadapi segala tantangan hidup kita. Karena segala perkara besar yang Tuhan lakukan, maka mulut kita akan penuh dengan sorak-sorai dan sukacita. Inilah keselamatan yang Tuhan berikan "hari ini”!

Tidak cukup sampai di situ. Jika kita lihat dalam Yohanes 21:2, Natanael berasal dari Kana yang di Galilea. Perkara besar apa yang telah Tuhan kerjakan di Kana? Tentunya kita sangat tahu kisah dalam Yohanes 2:1-11. Tuhan Yesus mengadakan mujizat mengubah air menjadi anggur dalam sebuah pesta perkawinan. Bahkan disebutkan ini merupakan mujizat pertama dan dengan demikian kemuliaan Tuhan dinyatakan. Hal ini lebih meyakinkan kepada kita, bahwa Tuhan mau melakukan perkara besar pada kita, dalam nikah dan keluarga kita.

Apa yang menjadi pengalaman Natanael juga dapat terjadi pada kita, bukan besok, tetapi "hari ini” juga! Ada perkara besar Tuhan nyatakan bagi kita hari ini! Menghadapi segala permasalahan apapun, bahkan menghadapi segala sakit-penyakitpun Tuhan sanggup dan mau melakukan perkara besar hari ini. Sehingga kita hari ini juga akan penuh sukacita dan sorak-sorai karena segala perbuatan Tuhan yang ajaib. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus, Mempelai Pria Sorgawi! Amin. wy





Post a comment