PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
16

Mendengar dan Melakukan Firman

Mendengar dan Melakukan Firman
Uncategorized
Keadaan dunia sekarang sudah semakin gelap, di mana manusia semakin jahat dan hidup rusak. Kejahatan demikian bertambah-tambah, kekerasan, pembunuhan bahkan hingga nikah pun rusak. Digambarkan dalam Mazmur 104:20-21 adalah bagaikan binatang buas yang mencari mangsanya – "Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka hari pun malamlah; ketika itulah bergerak segala binatang hutan. Singa-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah.” Malah dalam Pengkhotbah 3:18-20 kehidupan manusia demikian sia-sia dan dapat disamakan dengan binatang; "… Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia …”

Di tengah keadaan dunia yang gelap bagaikan saat malam hari, kita harus tetap bersiap sedia karena kedatangan Mempelai Pria justru datang pada waktu tengah malam. Ada perumpaan dalam Matius 25:6; "Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!” Namun ada satu koreksi yang harus kita perhatikan. Janganlah kita menantikan kedatangan Mempelai Pria bagaikan lima anak dara yang bodoh sebagaimana dalam Matius 25:1-13. Dari kesepuluh anak dara itu semuanya sama-sama menantikan kedatangan Mempelai Pria, mereka semua tahu bahwa Mempelai Pria akan segera datang bahkan mereka semua membawa pelita yang menyala. Namun sekalipun demikian lima di antaranya adalah menanti dalam kebodohan sedangkan yang lima lagi adalah bijaksana.

Mengapa mereka bodoh? Matius 7:24-27 menulis: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Orang yang hanya mau mendengar Firman tetapi tidak mau melakukan adalah bodoh di hadapan Tuhan. Bagaikan rumah yang didirikan di atas pasir, sehingga pada saat turun hujan dan datang banjir bahkan angin melanda, rumah itu roboh.  Kita ingat juga bagaimana orang-orang di zaman Nuh yang tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan Nuh, bahwa akan terjadi air bah, sehingga akhirnya merekapun binasa.

Sebenarnya pada saat hujan, banjir dan angin melanda, bukan hanya menimpa bangunan yang didirikan di atas pasir saja, tetapi juga menimpa bangunan yang didirikan di atas batu. Hanya perbedaannya, pada saat musibah itu datang, rumah yang didirikan di atas batu tidak roboh. Hujan, banjir dan angin merupakan hari yang sial, dan ini bisa menimpa siapa saja, termasuk kita yang mau mendengar dan melakukan Firman bagaikan rumah di atas batu. Oleh sebab itu Efesus 6:13 mengatakan; "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.” Sekalipun ada hari yang sial, Tuhan menjadi sandaran kita dan menyelamatkan kita. Mazmur 18:18-20 menulis, "Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku. Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN menjadi sandaran bagiku; Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.”

Mazmur 34:18-23 juga menulis, "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.  Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.”



Post a comment