Jangan Meninggalkan Tuhan
Uncategorized
Firman Tuhan dari Wahyu 21:6, "… Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan”, sudah berulang kali kita dengar. Tetapi melalui tema ini senantiasa menjadi berkat dan kekuatan rohani kita. Tuhan memberi minum kepada yang haus dari mata air kehidupan karena Tuhan adalah sumber air kehidupan, seperti dapat kita baca pada Yeremia 17:13. Oleh sebab itu jangan sampai kita meninggalkan Tuhan. Karena setiap orang yang meninggalkan Tuhan akan dipermalukan dan dilenyapkan.
Berbicara mengenai sumber air kehidupan, maka dalam Wahyu 22:1-2 dan 21:2, dapat kita baca bahwa sumber air kehidupan itu ada di kota Yerusalem baru, kota Mempelai Tuhan. Jadi, jika kita mau menerima air kehidupan dari Tuhan, maka janganlah kita menolak Firman Tuhan yang telah kita terima dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah. Orang yang menolak Firman Tuhan, sama dengan meninggalkan sumber air kehidupan. Kepada orang yang demikian, tidak ada jaminan kehidupan, yang ada hanyalah kematian yang mengerikan seperti tertulis dalam Yeremia 16:4-5; akan ditimpa penyakit, pedang yang mengakibatkan tidak ada damai, juga kelaparan artinya menyangkut permasalahan ekonomi. Bahkan Tuhan akan mencabut damai sejahtera. Apa akibatnya jika Tuhan mencabut damai sejahtera? Tentunya sudah sangat jelas, tidak ada berkat selain kutuk.
Kadang-kadang seseorang tidak menyadari, sebenarnya hatinya sudah menjauh dari Tuhan. Seperti ditulis dalam Yeremia 17:5-6, mulai merasa diri kuat dan mampu, dan merasa tidak perlu Tuhan dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri dan mengandalkan manusia. Akibatnya, dia tidak mengalami keadaan yang baik atau dengan kata lain selalu sial. Dalam hidupnya juga mengalami kegagalan, apa yang dikerjakan tidak menghasilkan apa-apa seperti semak bulus di padang belantara, bagaikan tinggal di tanah angus di padang gurun. Yang ada hanyalah suasana kekeringan karena tidak ada sumber air kehidupan. Tepatlah Firman Tuhan yang mengatakan bahwa semua orang yang meninggalkan Tuhan akan dipermalukan dan dilenyapkan.
Tuhan mengajar kita dalam Yeremia 17:7 untuk selalu mengandalkan dan berharap hanya pada Tuhan. Selalu dekat kepada-Nya bagaikan pohon yang ditanam di tepi air. Dalam ayat 8 dinyatakan bahwa orang yang mengandalkan dan berharap pada Tuhan adalah orang yang diberkati serta dijamin pasti hidup. Seperti pohon yang selalu menghasilkan buah dan tidak mengalami datangnya panas terik serta daunnya tetap hijau, karena akarnya merambat ke air. Dekat selalu kepada Tuhan juga membuat kita tidak menjadi putus asa, kerohanian kita juga semakin bertumbuh dan kuat, bersemangat dan mengasihi Tuhan.
Perbandingan yang dapat kita ambil antara orang yang meninggalkan Tuhan dan yang mengandalkan Tuhan serta selalu dekat kepada Tuhan; bagi orang yang meninggalkan Tuhan akan ditimpa kutuk, dipermalukan dan dilenyapkan atau mengalami kematian, sedangkan orang yang dekat selalu kepada Tuhan akan diberkati dan mendapatkan kehidupan bahkan kehidupan dalam kota Yerusalem baru sebagai mempelai perempuan-Nya.
Mazmur 1:2-3 menuliskan, orang yang dekat dengan Tuhan adalah orang yang suka akan Taurat Tuhan serta merenungkannya di siang dan malam. Berkatnya, apa saja yang diperbuat pasti berhasil. Sungguh berkat yang luar biasa; kehidupan, keberhasilan bahkan kemuliaan sebagai mempelai perempuan Tuhan. Ditambah lagi dalam Roma 15:33 dan 16:20, Allah menjadi sumber damai sejahtera kita akan menghancurkan iblis di bawah kaki kita. Ini merupakan kemenangan yang luar biasa! Tantangan hidup dan permasalahan apapun yang kita hadapi, Allah menjadi sumber damai sejahtera kita! Dia memberikan kemenangan bagi kita.
Bagaimanakah kita sekarang, akankah kita menjauh dari Tuhan dan meninggalkan-Nya dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri dan mengandalkan manusia yang berakibat kutuk dan kegagalan bahkan kematian? Ataukah kita mau semakin dekat dan semakin mengasihi Tuhan yang menjadikan kita orang yang diberkati, dan dalam segala usaha kita selalu berhasil? mr/wy