PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
29

Marilah Datang Kepada-Ku

Marilah Datang Kepada-Ku
Uncategorized
Marilah kita sejenak merenungkan hari-hari yang telah kita lewati. Mungkin banyak kesulitan dan penderitaan yang telah kita alami, namun harus kita akui bahwa demikian banyak juga pertolongan dan keajaiban yang telah Tuhan kerjakan. Tuhan adalah Penolong itu telah terbukti. Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Pada saat kita merasa lemah, letih dan lesu serta menanggung beban berat, Dia berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Bangsa Israel dalam perbudakan di Mesir juga mengalami penderitaan yang berat. Mereka diperbudak untuk membangun kota perbekalan Pitom dan Raamses. Disadari atau tidak seringkali kita juga diperbudak untuk bekerja keras mengumpulkan kebutuhan duniawi. Keluaran 1:9-14 mengatakan: "Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan -- jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini." Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.”

Bahkan tanpa disadari iblis berusaha mengikat manusia dengan pekerjaan yang semakin berat sehingga tidak ada kesempatan untuk beribadah. Bangsa Israel sudah berat dalam perbudakan mereka, namun semakin ditambah berat dengan mereka harus mencari sendiri jerami sebagai bahan baku untuk membuat bata, dan hasil yang mereka hasilkan harus sama dengan pada saat jerami disediakan bagi mereka. Tentang hal ini dapat kita baca dalam Keluaran 5:9-14, "Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta." Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: "Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu. Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang." Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami. Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: "Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami." Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: "Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?"

Tiap-tiap hari ada kesusahannya sendiri, tetapi jangan kita kuatir tentang semuanya itu. Kita harus mengutamakan Kerajaan Allah serta kebenarannya maka semua yang kita perlukan dalam dunia ini akan Tuhan tambahkan bagi kita. Matius 6:33-34 mengatakan: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Seperti halnya bangsa Israel, karena beratnya beban yang harus kita tanggung, dapat menyebabkan kita putus asa dan yang lebih disayangkan jika sampai menolak suara Firman Tuhan. Ditulis dalam Keluaran 6:8, "Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.”

Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita! Tuhan pasti menolong kita dengan perbuatan yang ajaib di tengah-tengah keputusasaan dan beban berat yang kita alami. Sebagaimana Tuhan melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, malah mereka pergi tidak dengan tangan kosong tetapi dengan membawa emas, perak dan kain-kain. Keluaran 3:19-22 mengatakan: "Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi. Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."

Tuhan adalah penolong kita! Dengan tangan kanan-Nya yang kuat Tuhan melakukan keperkasaan sehingga kita tidak akan mati, tetapi hidup untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tertulis dalam Mazmur 118:15-17, "Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.”

Kita harus percaya sehingga kita mengalami kehebatan kuasa-Nya. Dia sebagai Kepala yang ada di kanan Bapa telah diberikan bagi kita. Kuasa-Nya sungguh hebat dan berkemenangan, segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kaki-Nya, sebagaimana dapat kita baca dalam Efesus 1:19-23, "dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”




Post a comment