PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
10

Jangan Mengeraskan Hati

Jangan Mengeraskan Hati
Uncategorized
"Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, …  apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu.” 2 Tawarikh 6:34, 38

Sekali lagi kita diingatkan bahwa doa kita harus mempunyai kiblat yang benar, yaitu ke kota Yerusalem di mana di dalamnya ada Rumah Tuhan. Namun Yerusalem bukanlah Yerusalem di dunia ini, tetapi Yerusalem sorgawi. Karena Tuhan memperhatikan dan mendengar doa dari Rumah Tuhan.

Pada saat hari raya Paskah sudah dekat, Yesus ke Yerusalem dan masuk ke dalam Bait Allah. Namun Dia marah melihat keadaan Bait Allah yang dijadikan tempat jual-beli. Yang diperjualbelikan adalah binatang-binatang yang seharusnya untuk korban. Ditulis dalam Yohanes 2:13-15, "Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.”

Tindakan Yesus ini sangat tepat sekali, karena memang menjelang hari raya Paskah, maka setiap orang harus menyucikan diri. Yohanes 11:55 menyebutkan, "Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.” Namun sayang sekali orang-orang Yahudi yang ada di situ malah menantang Yesus. Ini berarti mereka menantang atau melawan penyucian yang Tuhan kerjakan menjelang Paskah. Jangan jadikan Rumah Allah menjadi tempat berlindung karena perbuatan dosa, akhirnya Rumah Allah menjadi sarang penyamun. Menantang Tuhan berarti keras hati.

Jika Tuhan melakukan penyucian, bahkan Tuhan menjadi marah, mencemeti orang-orang yang hidup dalam dosa, sebenarnya ini merupakan kasih Tuhan. Karena kasih-Nya, Tuhan menegor dan menghajar supaya kita bertobat. Berada di dalam rumah Tuhan, berarti kita menikmati kasih Tuhan. Tetapi bukan berarti kasih Tuhan itu diartikan Dia membiarkan jika kita bersalah, sebaliknya Tuhan menegor dan menghajar dengan kuasa Firman-Nya.

Jika kita mengeraskan hati, tidak mau menghiraukan dan tidak mau mendengar pengajaran dan Firman Tuhan, maka pada saat kita berseru kepada Tuhan maka Tuhan tidak akan mendengarkan. Oleh sebab itu janganlah kita mengeraskan hati jika kita mendengar Firman Tuhan supaya jangan murka Tuhan yang menimpa kita. Dapat kita baca dalam Zakharia 7:11-13, "Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.” Bahkan orang yang menolak Firman Tuhan akan mengalami musibah sebagaimana dapat kita baca dalam Yesaya 5:24, "Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.”

Sudah saatnya sekarang, kita mencari pengajaran dan Firman Tuhan di Sion dan Yerusalem. Sehingga pada saat kita berseru kepada nama Tuhan, kita pasti diselamatkan. Ditulis dalam Yesaya 2:3, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Marilah kita mau mendengar dan memperhatikan Fiman Tuhan, jangan kita mengeraskan hati. Sebagaimana disebutkan di awal, Tuhan akan mendengar doa kita jika doa kita berkiblat ke Yerusalem di mana di dalamnya terdapat Rumah Allah. Kiblat kita bukan dicari menggunakan kompas secara jasmani, tetapi dengan Firman Tuhan. Tetapi jika kita mengeraskan hati terhadap Firman Tuhan, bagaimana kita mempunyai kiblat yang benar, ke Yerusalem baru? Dengan kita tidak mengeraskan hati terhadap setiap tegoran Firman Tuhan, maka Tuhan mengerjakan penyucian pada kita, dan kita pasti diselamatkan! Kebahagiaan dan damai sejahtera dari Sion dan Yerusalem menjadi berkat bagi kita. Sebagaimana ditulis dalam Mazmur 128:5-6, "Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!” Haleluya!



Post a comment