PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
26

Menurut Firman Tuhan

Menurut Firman Tuhan
Uncategorized
Merupakan kebahagiaan bagi kita jika mata kita dapat melihat untuk membaca Firman Tuhan, telinga kita dapat mendengar Firman Tuhan dan menuruti Firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam Wahyu 1:3, "Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Karena banyak nabi dan orang benar ingin melihat dan mendengarnya tetapi tidak dapat. Matius 13:14-17 mengatakan: "Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Yesus sendiri mengatakan, kebahagiaan orang yang mau menurut Firman Tuhan adalah akan hidup untuk selama-lamanya. Tidak akan mengalami maut dalam api yang kekal. Yohanes 8:51 mengatakan: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

Dalam perumpamaan tentang seorang penabur dalam Matius 13:1-23, orang yang mendengar Firman Tuhan dan mengertinya bagaikan benih yang jatuh di tanah yang baik akan berbahagia karena menghasilkan buah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh lipat dan tiga puluh kali lipat. Namun pada saat kita mendengar Firman Tuhan kita harus berwaspada, jangan sampai benih Firman Tuhan itu jatuh di pinggir jalan, di tanah yang berbatu atau di semak duri, karena itu akan menggagalkan kebahagiaan yang seharusnya kita terima.

Jika benih jatuh di pinggir jalan, maka datanglah iblis merampas benih yang ditaburkan itu. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu adalah orang yang mendengar Firman dan menerimanya dengan gembira, tetapi tanaman yang tumbuh itu tidak berakar sehingga sebentar saja segera layu pada saat penindasan atau penganiayaan karena Firman datang. Ini merupakan suara kedagingan yang menolak Firman Tuhan karena adanya penindasan. Benih yang jatuh di semak duri adalah orang yang mendengar Firman Tuhan tetapi kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan membuat benih itu tidak dapat berbuah. Dengan ketiga hal ini; yaitu kuasa iblis, kedagingan dan dunia, adalah cara iblis untuk menggagalkan supaya kita yang sudah membaca dan mendengar Firman Tuhan, tidak menurutinya.

Kita yang mau menurut Firman Tuhan pasti menghasilkan buah, ada yang seratus kali lipat. Angka seratus itu juga merupakan angka panjang Tabernakel. Ada yang menghasilkan enam puluh kali lipat. Angka enam puluh merupakan jumlah tiang-tiang di keliling Tabernakel. Ada yang menghasilkan tiga puluh kali lipat. Angka tiga puluh merupakan panjang kemah Tabernakel, dari ruangan suci sampai maha suci. Ini artinya buah yang dihasilkan adalah kita masuk dalam suasana Tabernakel, yaitu suasana Mempelai dan puncaknya kita masuk dalam Yerusalem baru. Haleluya!



Post a comment