Seorang Penolong yang Lain
Uncategorized
Dalam kehidupan manusia di dunia ini, tidak bisa dipungkiri bahwa seorang dengan yang lain saling membutuhkan. Walaupun ada yang mengatakan bisa hidup tanpa pertolongan orang lain, namun pada kenyataannya tetap saja memerlukan pertolongan orang lain. Contoh sederhana saat seseorang membutuhkan barang, dia akan mencari dan membeli dari orang lain. Namun seringkali kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita memerlukan penolong bukan hanya untuk hal-hal jasmani, untuk yang rohani pun kita perlu adanya penolong. Penolong yang menghibur di saat kita sedih, menguatkan di saat menghadapi berbagai macam pencobaan, mendampingi dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup ini, bahkan terlebih lagi penolong yang menyelamatkan tubuh, jiwa dan roh kita.
Tuhan Yesus adalah sangat baik! Dia mengerti bahwa kita memerlukan "Penolong”. Yesus mau memberikan kepada kita "Seorang Penolong” sebagaimana tertulis dalam Yohanes 14:15-18, yaitu Roh kebenaran atau Roh Kudus. Roh Kudus ini diberikan asalkan kita mau mengasihi Tuhan dengan bukti menuruti segala perintah-perintah-Nya.
Roh Kudus yang Tuhan berikan akan menyertai kita selama-lamanya, bukan sementara atau sesekali saja. Hal ini sama dengan janji Tuhan dalam Ibrani 13:5b-6, Tuhan tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita sehingga dengan yakin kita bisa berkata "Tuhan adalah penolongku”. Bahkan dalam Yohanes 14:18 dikatakan, Tuhan tidak membiarkan dan tidak meninggalkan kita, sebagai yatim piatu (tidak berbapa dan tidak beribu). Bila Tuhan mengatakan tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu berarti Ia mau menempatkan diri sebagai Bapa yang tidak akan membiarkan kita, dan sebagai Ibu yang tidak akan meninggalkan kita.
Penyertaan Tuhan kepada kita sekarang bukan secara kelihatan, seperti manusia. Tuhan Yesus telah naik ke Sorga. Namun demikian, Tuhan memberikan "Seorang penolong yang lain”, itulah Roh Kudus kepada kita. Berbicara tentang Penolong, istilah dalam Bahasa Yunani adalah "parakletos”. Arti hurufiahnya adalah seseorang yang dipanggil untuk mendampingi agar menolong. Sedangkan pengertian parakletos sendiri luas, antara lain: penasihat, penghibur, penolong, pembela, juruselamat dan sahabat. Dari pengertian tersebut kita dapat lihat bahwa Penolong yaitu Roh Kudus menolong secara lengkap, menolong dari segala macam pergumulan yang kita hadapi.
Disebutkan tadi bahwa pengertian parakletos adalah seseorang yang mendampingi untuk menolong. Bagi kita, parakletos yang mendampingi adalah Tuhan Yesus sebagai Suami yang setia mendampingi kita sidang mempelai-Nya. Tuhan Yesus menjadi pembela, penghibur, penyelamat dan sahabat. Jadi, jika pada Yohanes 4:16 disebutkan "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain …”, kata "yang lain” menunjukkan bahwa sebelumnya sudah ada Penolong. Penolong ini adalah Yesus sendiri. Sekarang Dia sudah naik ke Sorga, sehingga Dia meminta kepada Bapa untuk memberikan Seorang Penolong yang lain, Roh Kudus, untuk menyertai kita selama-lamanya.
Yesus adalah Penolong. Dalam 1 Yohanes 2:1 menunjukkan pribadi Yesus sebagai Pengantara kita kepada Bapa. Sebab tidak bisa disangkal bahwa kita adalah manusia yang penuh kelemahan, bisa jatuh dalam dosa lagi. Untuk itulah Tuhan Yesus sebagai Pengantara memperdamaikan kita dengan Allah dengan kuasa darah-Nya sehingga kita selamat dari hukuman dosa.
Bila dihubungkan dengan Matius 20:28, maka kita melihat bahwa Tuhan Yesus sebagai parakletos datang ke dunia untuk melayani kita. Yakni dengan Ia menghibur yang susah, menyembuhkan yang sakit bahkan dengan mujizat-mujizat-Nya yang ajaib. Puncaknya Dia rela menyerahkan nyawa untuk mengampuni dosa-dosa kita. 2 Korintus 13:4 menuliskan bahwa Yesus telah disalibkan karena kelemahan kita. Dipertegas dalam Roma 5:6, "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.”
Sebagai Pengantara, ditulis dalam Ibrani 7:25, Yesus sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang pada Allah. Ibrani 9:24 menuliskan Yesus telah naik ke Sorga, menghadap hadirat Allah adalah untuk kepentingan kita. Dia mengerti segala kelemahan kita. Untuk itu Dia meminta kepada Bapa untuk memberikan Roh Kudus menjadi Penolong yang lain bagi kita.
Dapat kita baca dalam Ibrani 4:14-16, sebagai Imam Besar Yesus turut merasakan kelemahan-kelemahan kita bahkan Dia sanggup menolong kita tepat pada waktunya. Hanya saja sekali lagi harus kita ingat, jika kita perlu parakletos sebagai penolong kita, kita harus mau menuruti perintah-perintah Tuhan. Sebagaimana ditulis dalam 1 Yohanes 2:7 bahwa perintah-perintah Tuhan itu adalah Firman yang yang telah kita dengar. Artinya, untuk bisa menuruti Firman, lebih dulu kita harus mau mendengar Firman dalam ibadah kita.
Yesus sudah memberikan teladan kepada kita, seperti ditulis dalam Yohanes 14:31, Dia manu menuruti apa yang diperintahkan Bapa kepada-Nya. Sekalipun perintah Bapa itu sangat berat, yaitu Dia harus menderita bahkan sampai mati di kayu salib. Memang dalam kita menuruti perintah Tuhan, banyak penderitaan yang harus kita tanggung. Namun sebenarnya seperti ditulis dalam 1 Petrus 2:21, untuk itulah kita dipanggil. Sebagaimana Kristus sudah meninggalkan teladan bagaimana Dia tetap taat dalam penderitaan untuk melakukan perintah Bapa, kita pun harus mengikuti jejak-Nya. Namun jangan sampai kita lupa, bahwa sekalipun kita harus menderita, kita tidak pernah dibiarkan dan ditinggalkan seorang diri, karena Yesus sudah meminta kepada Bapa untuk memberikan Seorang Penolong yang lain, Roh Kudus, untuk menyertai kita selamanya.
Dalam segala penderitaan kita, mungkin kita merasa sangat lemah bagaikan orang yang haus, marilah kita datang kepada Yesus karena Dia menyediakan kelegaan, seperti ditulis dalam Yohanes 7:37-39. Oleh kuasa Roh Kudus memberikan kekuatan dan kesegaran kembali bagi kita. Rasul Paulus sendiri dalam 2 Korintus 12:10 mengatakan, dia senang dan rela dalam kelemahan, siksaan dan kesukaran, dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab pada saat dia lemah, dia kuat. Ingatlah, Roh Kudus sebagai Penolong yang senantiasa menyertai untuk memberikan kekuatan pada kita.
Roma 8:26-28 juga menuliskan, di saat kita lemah Roh Kudus menjadi penolong. Roh itu berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan di saat kita sudah tidak tahu lagi bagaimana harus berdoa. Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Haleluya!