PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Apr
7

Jalan ke Rumah Bapa

Jalan ke Rumah Bapa
Uncategorized
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Yohanes 6:27-29

Sekali lagi kita dinasihati untuk bekerja bukan hanya untuk makanan secara jasmani tetapi kita harus bekerja untuk makanan yang bertahan sampai hidup kekal. Pekerjaan yang harus kita kerjakan adalah pertama percaya kepada Allah. Dengan percaya kepada Allah maka hati kita tidak akan menjadi gelisah. Sebagaimana ditulis dalam Yohanes 14:1, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Murid-murid gelisah karena Tuhan Yesus berkata akan segera pergi dan murid-murid-Nya tidak dapat mengikuti-Nya.  Yohanes 13:36-37, "Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku." Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

Sekalipun Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa mereka tidak dapat mengikut Dia ke mana Dia pergi "sekarang”, namun kelak bahkan kita semua akan dapat mengikuti Yesus. Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi kita di Sorga. Kelak Yesus berjanji akan datang kembali untuk membawa kita ke tempat yang telah Dia sediakan. Ditulis dalam Yohanes 14:2-3, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”

Kita harus tahu jalan ke rumah Bapa. Yesus menjadi pengantara supaya kita dapat ke rumah Bapa. Dia sudah rela mati di kayu salib sebagai korban tebusan untuk menjadi pengantara bagi semua manusia. Karena Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan sebagaimana dalam 1 Timotius 2:4-6 dikatakan, "yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”

Untuk itu sebagai pengantara, Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tanpa Yesus tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa. Yohanes 14:4-6 dengan tegas mengatakan, Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Sebagai "jalan”, Yesus adalah Gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Yohanes 10:11 menulis, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;” Dia adalah Gembala yang membuka jalan bagi domba-domba-Nya. Dia memanggil nama domba-domba-Nya dan domba-domba-Nya mengikuti Dia karena mengenal suara-Nya. Oleh sebab itu nama kita harus terdaftar dalam kitab kehidupan di sorga. Pada ayat 3-5 dikatakan, "Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Jadi jika kita mau tahu jalan ke rumah Bapa, kita harus mendengar suara Gembala yaitu Firman Tuhan, dan mengikuti Dia. Sekalipun Gembala yang baik itu menyerahkan nyawa-Nya, mati di kayu salib, namun Dia juga berkuasa mengambil nyawa-Nya kembali. Dia bukan hanya mati tetapi juga bangkit dan hidup kembali. Dikatakan dalam Yohanes 10:17-18, "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Sebagai "kebenaran”, Yesus sudah rela menjadii korban sebagai Anak Domba. Yohanes dalam Injil Yohanes 1:29 memperkenalkan pribadi Yesus, "Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Dia yang tidak berdosa sudah menjadi korban bagi kita supaya kita yang berdosa dibenarkan oleh Allah. Surat 2 Korintus 5:21 menyebutkan, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Hidup kita yang dulu berdosa penuh dengan kesia-siaan, sekarang oleh darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat kita telah ditebus. Surat 1 Petrus 1:18-19 mengatakan, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Juga ditulis dalam surat 1 Petrus 2:24, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

Sebagai "hidup”, Yesus adalah Roti Hidup. Firman Tuhan mengatakan bahwa roti hidup yang Dia berikan adalah daging-Nya sendiri. Sehingga setiap kita yang memakan daging dan meminum darah-Nya maka kita akan hidup. Daging dan darah-Nya bagi kita sekarang adalah setiap kali kita menerima perjamuan kudus, persekutuan dengan tubuh dan darah-Nya. Yoohanes 6:48-57 menulis, "Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Juga Yohanes 14:28-29 menulis, "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.”

Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena Dia sudah membuka jalan bagi kita untuk sampai kepada rumah Bapa di sorga. Dia sudah menjadi jalan, kebenaran dan hidup bagi kita. Oleh sebab itu kita harus bekerja, percaya kepada Yesus yang telah diutus Allah untuk menjadi pengantara bagi kita. Haleluya!



Post a comment