PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
5

Kristus Diberikan kepada Jemaat sebagai Kepala

Kristus Diberikan kepada Jemaat sebagai Kepala
Uncategorized
Kebaktian Minggu Paskah
Ayat Pokok: Kisah Para Rasul 26:18

“untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah …”

Dari kegelapan kepada terang
Perjuangan Tuhan Yesus telah mengeluarkan kita dari gelap dan membawa kita kepada terang. Hidup di dalam terang berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Sedangkan di dalam gelap ada kekerasan. Tuhan Yesus telah diperlakukan dengan kekerasan dan tidak manusiawi, supaya kita terhindar dari kekerasan yang seharusnya menimpa kita.

Dari kuasa iblis kepada Allah
Kuasa iblis yang paling mengerikan adalah maut atau kematian (Ibrani 2:14). Karena itu, kematian Yesus adalah untuk memusnahkan iblis, yang berkuasa atas maut. Menurut Wahyu 20:14, maut adalah kematian secara jasmani (kematian I) dan kematian kekal di dalam lautan api neraka (kematian II).

Jangan sampai kita hidup di dunia hanya untuk mengejar kebutuhan duniawi dan tidak berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang kekal. Ingatlah, bahwa jika kita tidak mendapatkan hidup kekal, maka akan mendapatkan penderitaan di dalam lautan api neraka. Oleh karena itu, selama kita masih bernafas di dunia ini, kita boleh bekerja tetapi juga harus berjuang untuk mendapatkan hidup yang kekal. Sehingga di balik kematian yang pertama nanti ada hidup, bukan kematian yang kekal. Yohanes 5:24 mengatakan, barangsiapa mendengar Firman dan percaya kepada Allah yang mengutus Yesus, akan mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum (tidak masuk dalam kematian kedua), sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Bahkan jika Tuhan berkenan, kita boleh tetap hidup sampai Tuhan Yesus datang dan kemudian masuk ke dalam hidup yang kekal.

Rahasia kemenangan Yesus atas maut terdapat dalam Yohanes 19:31-37, yaitu kaki-Nya tidak dipatahkan, sehingga Ia dapat bangkit pada hari yang ketiga. Sementara kedua penjahat yang disalibkan bersama-sama Yesus telah dipatahkan kakinya, maka ketika para prajurit sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia sudah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak sehingga mengalir keluar darah dan air.

Surat 1 Korintus 15:25-26 mengatakan, segala musuh telah ditaklukkan di bawah kaki Yesus, termasuk musuh yang terakhir, yaitu maut. Andaikata kaki Yesus dipatahkan, tentunya Ia tidak dapat menaklukkan musuh di bawah kaki-Nya. Tulang yang tidak dipatahkan menunjukkan adanya kuasa kebangkitan. Oleh kebangkitan Tuhan Yesus, maka maut telah ditelan dalam kemenangan (ayat 54-56). Dan syukur kepada Allah, karena kemenangan itu telah Tuhan berikan kepada kita (ayat 57).

Seorang ibu yang melahirkan anaknya selalu ditandai dengan keluarnya darah dan air (1 Yohanes 5:6). Lambung Yesus yang ditikam sehingga mengalir darah dan air, merupakan tanda kelahiran dari gereja Tuhan (Kisah Para Rasul 20:28). Darah merupakan tanda kelahiran, sedangkan air adalah tanda kita dikuduskan oleh air Firman (Efesus 5:26).

Adam telah dibuat Tuhan Allah tidur nyenyak, dengan kata lain, mati. Kemudian Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya dan membentuk seorang perempuan baginya. Demikian pula Tuhan Yesus sebagai Adam yang akhir, telah rela mati di kayu salib dan lambung-Nya ditikam sehingga mengeluarkan darah dan air, yang melahirkan gereja Tuhan, untuk kelak menjadi mempelai perempuan-Nya. Oleh karena itu, gereja Tuhan yang telah dilahirkan, harus mengenal Kristus sebagai Mempelai. Jangan hanya mengenal Dia secara luar, bagaikan berada di halaman Tabernakel, melainkan harus mendalam, sampai ke ruang Mahasuci, sampai pada pernikahan mempelai.

Sehubungan dengan peringatan kebangkitan Tuhan Yesus, Efesus 1:22 telah mengatakan, bahwa segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala. Segala sesuatu pasti beres, jika kita serahkan kepada Kristus sebagai Kepala, yaitu Kristus sebagai Suami/Mempelai Pria Sorga. Amin! (L)






Post a comment