PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
3

Tanah Hati yang Baik

Tanah Hati yang Baik
Uncategorized
Berbahagialah kita yang kesukaannya adalah Firman Tuhan, bahkan merenungkannya di siang dan malam. Bagaikan tanaman yang di tepi air yang selalu menghasilkan buah, apa saja yang kita perbuat pasti berhasil. Untuk itu hati kita harus bagaikan tanah yang baik sehingga benih Firman yang ditaburkan dapat bertumbuh dengan baik dan menghasilkan buah. Matius 13:16-23 menyebutkan: "Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Ada tiga jenis tanah hati yang tidak baik:
1. Matius 13:4, 9; benih yang jatuh di pinggir jalan.
2. Matius 13:5-6, 20-21; benih yang jatuh di tanah berbatu.
3. Matius 13:7-8, 22; benih yang jatuh di semak duri.

Jika hati kita bagaikan pinggir jalan, maka pada saat benih Firman Tuhan ditaburkan, datanglah iblis mengambilnya. Lukas 8:11-12 menyebutkan: "Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.” Kita harus waspada karena Iblis berusaha membutakan mata rohani kita supaya kita tidak percaya kepada Firman Tuhan, sebagaimana 2 Korintus 4:3-4 menulis: "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” Ini merupakan kekuatan iblis yang berusaha mengambil benih Firman Tuhan dari kita.

Benih yang jatuh di tanah yang berbatu adalah orang yang hatinya keras. Sehingga pada saat benih ditaburkan, tidak dapat berakar sehingga tanaman itu bertumbuh sebentar saja dan segera layu. Dapat kita baca dalam Lukas 8:13, "Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.” Ini merupakan kekuatan kedagingan yang membuat kita mengeraskan hati terhadap Firman Tuhan.

Benih yang jatuh di tanah yang berduri membuat benih yang bertumbuh itu terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup sehingga tidak dapat menghasilkan buah yang matang. Oleh sebab itu cabut duri kekuatiran bahkan duri-duri dosa supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang baik juga. Tentang hal ini Lukas 8:14 menyebutkan: "Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.” Ini merupakan kekuatan dunia yang membuat kita kuatir terhadap kebutuhan hidup di dunia.

Jika hati kita bagaikan tanah yang baik, maka benih Firman Tuhan akan dapat bertumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang baik. Tuhan akan memberikan hati yang baru dan roh yang baru serta menjauhkan hati yang keras sebagaimana ditulis dalam Yehezkiel 11:19-20, "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Untuk itu kita harus menjaga hati kita dari pengaruh iblis, kedagingan dan keduniawian supaya dari hati kita terpancar air kehidupan, memberikan kehidupan bahkan kesembuhan bagi seluruh tubuh kita. Amsal 4:20-23 menulis, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Buah yang dihasilkan dari tanah hati yang baik, ada yang seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan ada yang tiga puluh kali lipat. Jika kita ingat berkat Firman pada kesempatan yang lalu tentang berbahagialah orang yang membacakan, mendengar dan menuruti Firman Tuhan:
1. 30 kali lipat bagaikan buah yang dihasilkan orang yang membaca Firman Tuhan.
2. 60 kali lipat bagaikan buah yang dihasilkan orang yang mendengar Firman Tuhan.
3 100 kali lipat bagaikan buah yang dihasilkan orang yang menurut Firman Tuhan.


Post a comment