PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Apr
13

Bangunlah yang Tidur, Bangkitlah yang Mati

Bangunlah yang Tidur, Bangkitlah yang Mati
Uncategorized
Kita ingat kembali berkat Firman Tuhan pada kesempatan yang lalu dari Efesus 5:14, bahwa kita harus bersiap sedia dengan dinyatakan dalam berjaga-jaga dan tetap sadar. Untuk berjaga-jaga dan sadar, Firman Tuhan mengatakan bangunlah kepada yang tidur dan bangkitlah kepada yang mati. Kata tidur dan mati ini sangat berkaitan, sebagaimana kisah Lazarus dalam Yohanes 11:11, "Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.”

Ada satu koreksi dari Wahyu 3:1-6, jangan sampai secara jasmani kita hidup tetapi sebenarnya secara rohani kita mati. Secara jasmani mungkin kita kaya dan tidak berkekurangan apa-apa seperti jemaat Laodikia dalam Wahyu 3:17, namun di mata Tuhan secara rohani adalah melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Oleh sebab itu marilah kita sekarang bangun, jangan sampai kesenangan dunia ini membuat kita terlena dan tertidur. Roma 13:11-12 menuliskan: "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!”

Sekalipun kita sudah melaksanakan ibadah dan demikian banyak yang kita kerjakan dalam pelayanan, namun jika rohani kita tertidur, Wahyu 3:2 sangat keras menegor: "Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Sadarilah, jika memang demikian keadaan kita sekarang, Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat. Sebagaimana Wahyu 3:3a mengatakan: "Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah!” Pada ayat tersebut, apa yang dimaksud dengan "telah menerima dan mendengarnya”? Artinya kita harus mau menerima dan mendengar Firman Tuhan, sebagaimana tertulis dalam 1 Tesalonika 2:13, bahkan sekalipun Firman Tuhan itu keras, 2 Timotius 2:15; 4:2 mengatakan berupa tegoran atau nasihat, menyatakan kesalahan kita. Kita harus mau menerima Firman semacam ini.

Jika rohani kita tidak tidur dan tidak mati, kita harus mengenakan pakaian putih seperti yang telah kita baca tadi dalam Wahyu 3:4-5. Kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan pakaian kita seperti dalam Wahyu 16:15, jangan sampai pada saat Tuhan Yesus datang, kita tidak memakai pakaian putih. Pakaian putih mempunyai pengertian pakaian kehidupan kita yang sesuai dengan Firman Tuhan. Kita yang sudah mengenakan pakaian putih ini, kita pasti berkemenangan dan nama kita tidak akan dihapus dalam kitab kehidupan.  Lebih lagi, seperti tertulis dalam Wahyu 21:27; 19:7-8 kita akan masuk dalam kota Yerusalem baru, sebagai mempelai perempuan-Nya yang penuh dengan kemuliaan Allah. Ini merupakan kebahagiaan yang luar biasa yang kita alami sebagai mempelai perempuan-Nya.



Post a comment