PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
23

Kembali ke Suasana Taman Eden

Kembali ke Suasana Taman Eden
Uncategorized
Keadaan dunia kita di akhir zaman ini sudah demikian rusak dan penuh dengan kekerasan. Matius 24:37-39 mengatakan, keadaan ini seperti yang terjadi pada zaman Nuh. Namun Tuhan begitu mengasihi kita, Dia tidak menghendaki kita binasa sehingga pada ayat 22 disebutkan bahwa untuk menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya maka waktu akan dipersingkat. Dalam 2 Petrus 3:9 Tuhan sabar terhadap kita, memberikan kesempatan kita berbalik dan bertobat sehingga jangan ada yang binasa. Pada zaman Nuh pun Tuhan memberikan kesempatan untuk berbalik dan bertobat selama seratus dua puluh tahun, namun disayangkan mereka tidak mau bertobat sampai pada hari air bah membinasakan seluruh bumi.

Sebagaimana dalam surat 1 Timotius 2:3-5, Tuhan menghendaki supaya sema orang diselamatkan. Namun bagaimana kita akan diselamatkan jika kita tidak mau berbalik dan bertobat? Berbalik artinya jika kita sudah berbuat dosa jangan diterus-teruskan berbuat dosa, namun kita harus berbalik dari perbuatan dosa untuk berbuat yang benar. Bertobat berarti kita berhenti dari berbuat dosa, jangan berbuat dosa lagi.

Sekali lagi kita diingatkan seperti tertulis dalam Kejadian 6:11, bumi ini sudah rusak dan penuh dengan kekerasan. Berawal dari Adam dan Hawa yang jatuh dalam dosa sehingga mereka dikeluarkan dari Taman Eden bahkan sampai pada zaman Nuh, penuh dengan kekerasan. Namun dalam Yesaya 51:3, Tuhan mau membawa kita kembali ke suasana Sion, penuh kegirangan dan sukacita seperti dalam Taman Eden.

Ada yang perlu kita waspadai! Iblis berusaha memalsukan Taman Eden.  Ada kisah dalam Kejadian 13:8-10 di mana ketika Lot dan Abraham berpisah, Lot memilih suatu tempat yaitu Lembah Yordan karena dia melihat tempat itu banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir sampai ke Zoar. Lot hanya melihat secara duniawi. Kita harus hati-hati, seringkali kita tertipu melihat keindahan dunia ini seperti taman Tuhan padahal itu adalah Mesir artinya duniawi. Lebih disayangkan jika gereja memasukkan cara-cara dunia ini ke dalam ibadah untuk menarik banyak orang. Akhirnya dalam ibadah bukan lagi dalam suasana yang rohani tapi di dalamnya yang ada suasana Mesir, suasana duniawi.

Dalam Injil Matius 23:15 ada tegoran yang keras kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang yang munafik yang berusaha menobatkan satu orang namun setelah dia bertobat, maka orang itu dijadikan orang neraka yang dua kali lebih jahat. Jadi sekali lagi kita harus waspada jangan kita tertipu tampaknya seperti Taman Eden, taman Tuhan namun sebenarnya adalah Mesir atau duniawi.

Pada akhirnya tempat yang dipilih Lot adalah tempat yang penuh kekerasan dan kejahatan, Kejadian 13:13 mengatakan orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Namun Tuhan masih mengasihi Lot, pada Kejadian 19:17, 24-26 dikatakan Tuhan menyuruh Lot dan keluarganya lari menyelamatkan diri hanya syaratnya jangan menoleh ke belakang  dan jangan berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan. Jika kita mau diselamatkan, kita harus lari dan jangan menoleh ke belakang, menoleh kepada Sodom dan Gomora yaitu dunia ini, juga jangan berhenti.

Tuhan menghendaki kita kembali ke suasana Taman Eden. Suasana Taman Eden adalah suasana Sion di mana Yesaya 62:1 dan Yoel 2:31-32 meyakinkan kita, di sana ada jaminan keselamatan. Lebih jauh Ibrani 12:22 menjelaskan Sion adalah kota Allah yang hidup, yaitu Yerusalem sorgawi. Dalam suasana Eden, ada berkat dalam nikah dan keluarga kita, bahkan apa yang kita perlukan pun dicukupkan Tuhan.



Post a comment