PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Okt
27

Roh Kudus Penolong Kita

Roh Kudus Penolong Kita
Uncategorized
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Yoel 2:28-29

Pencurahan Roh Kudus sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Yoel, sudah digenapi pada gereja mula-mula. Di mana setiap orang yang percaya berkumpul di satu tempat, dan Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada mereka semua. Sebagaimana dapat kita baca dalam Kisah Para Rasul 2:1-4, "Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Roh Kudus hanya akan memenuhi setiap orang yang percaya kepada Firman Tuhan. Yohanes 7:38 menyebutkan, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” Roh Kudus ini akan menyatu dalam kehidupan kita. Sebagaimana Roh mempelai itu menyatu dengan mempelai perempuan dan menyerukan kata "marilah” yang merupakan undangan mempelai. Wahyu 22:17 mengatakan, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”

Tuhan memberikan Roh Kudus bagi kita karena manusia kita ini penuh dengan kelemahan. Bagaikan buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya.  Namun sekalipun keadaan kita demikian lemah bagaikan buluh yang terkulai tidak akan dipatahkan, ataupun bagaikan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan. Sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 42:1-9, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."

Dalam hidup, kita mengalami banyak keluhan bahkan demikian beratnya digambarkan bagaikan penderitaan bersalin. Seringkali kita sudah merasa tidak kuat dalam mengalami penderitaan bagaikan buluh yang terkulai. Secara akal manusia buluh yang terkulai sudah tidak mungkin ditegakkan lagi seperti semula. Namun yang harus kita kerjakan adalah kita menaruh pengharapan kepada Tuhan. Karena kita diselamatkan dalam pengharapan. Tuhan akan memberikan Roh Kudus untuk membantu kita dalam kelemahan kita. Roh itu mengangkat doa kita kepada Allah, sehingga kita akan mengalami mujizat dan pertolongan Tuhan. Dapat kita baca dalam Roma 8:22-26, "Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Pergumulan hidup kita juga bagaikan sumbu yang hampir padam, yang sudah pudar nyalanya. Bagaikan hanyalah kegelapan yang kita lihat dalam hidup kita. Pengalaman penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang ada dalam hidup kita. Namun jangan kita lemah, sekalipun demikian hebat pergumulan kita, Tuhan sendiri menjadi Pembela bagi kita. Oleh sebab itu sekalipun kita mengalami beban yang berat, janganlah semuanya itu membuat kita terpisah dari kasih Kristus. Sebagaimana Roma 8:34-39 menuliskan, "Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Haleluya!



Post a comment