Tuhan adalah Penolong
Uncategorized
Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air (Yesaya 49:8-10).
Sebagaimana ditulis dalam ayat di atas, pada saat Tuhan berkenan, Dia akan menjawab kita dan pada hari penyelamatan, Dia akan menolong kita. Namun janganlah kita membuat menjadi sia-sia kasih karunia atau kemurahan Tuhan itu bagi kita. Sekarang inilah waktu perkenanan Tuhan dan hari penyelamatan-Nya, janganlah kita sia-siakan kemurahan Tuhan ini. Surat 2 Korintus 6:1-2 menyebutkan: "Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.”
Tuhan pasti menjawab doa kita dan menyelamatkan kita, karena tangan-Nya tidak kurang panjang untuk menolong atau menyelamatkan dan telinga-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar kemudian menjawab kita, namun yang menjadi pemisah atau penghambat antara Tuhan dan kita adalah segala dosa kejahatan kita. Tuhan mengoreksi tangan kita yang cemar oleh darah dan jari kita yang digunakan untuk kejahatan. Jari telunjuk yang suka menunjuk kesalahan orang lain dan diikuti ibu jari yang menyombongkan diri sendiri. Mulut yang penuh dusta serta lidah yang menyebutkan kecurangan. Ditulis dalam Yesaya 59:1-3, "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.”
Dalam Amsal, orang yang tangan atau jarinya penuh kejahatan dan mulut penuh dusta dihubungkan dengan orang yang pemalas. Sebagai pemalas mulutnya serong, mengedipkan matanya dan bermain kaki serta menunjuk kesalahan orang lain. Amsal 6:6-13 menyebutkan: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong, yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari.”
Kasih karunia dan kemurahan Tuhan memberikan kesempatan supaya kita keluar dari ikatan dan kegelapan dosa. Tuhan akan membawa kita bagaikan domba yang tidak kekurangan rumput bahkan di bukit yang gundul pun, Tuhan menyediakan rumput. Tentang hal ini ditulis dalam Yesaya 49:9, "untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.” Tuhan menjadi penolong dan penjaga yang tidak pernah terlelap bagi kita sebagaimana dapat kita baca dalam Mazmur 121:2-8, "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.”
Tuhan pasti menjadi penolong bagi kita. Namun seringkali kita yang meninggalkan Tuhan kemudian kita berkata bahwa Tuhan telah meninggalkan kita. Yesaya 49:14-15 berkata, "Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Tuhan pasti menolong kita, karena telinga-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar seruan doa kita dan tangan-Nya tidak kurang panjang untuk menolong kita. Disebutkan dalam Yesaya 49:10 tadi, Tuhan adalah Penyayang kita yang memimpin kita ke sumber-sumber air dan kita tidak akan menjadi lapar dan haus lagi. Angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa kita. Ini artinya Tuhan menjadi Pembela kita dari "panasnya” dunia ini.