Disadari atau tidak, sebenarnya hidup manusia di dunia ini
penuh kegelisahan karena beban hidup yang berat. Dikatakan dalam Ayub 14:1, "Manusia
yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.” Bahkan jika
kita baca dalam Mazmur 55:5 dikatakan: "Hatiku gelisah, kengerian maut telah
menimpa aku.” Namun kita patut bersyukur
karena Yesus begitu mengasihi kita. Dia menawarkan ketenangan dan kelegaan,
asal saja kita mau datang kepada Dia. Matius 11:28-29 mengatakan: Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
Pertolongan kita hanyalah ada pada Tuhan kita. Jika sekarang
kita mengalami banyak tanggungan yang berat yang membuat hati kita tertekan dan
gelisah, berharaplah kepada Allah. Karena tidak ada penolong lain selain Allah
kita. Sangat jelas ditulis dalam Mazmur 42:6, 12, "Mengapa engkau tertekan, hai
jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” Jangan kita
lupakan janji-Nya bahwa Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan dan
meninggalkan kita.
Janganlah kita melupakan pertolongan Tuhan yang telah kita
alami dahulu. Sekarang pun Tuhan pasti menolong kita bahkan hari esok pun Tuhan
tetap menjadi Penolong kita. Sehingga jika kita sekarang mau percaya kepada
Tuhan, kita tidak menjadi gelisah lagi. Dikatakan dalam Yohanes 14:1, "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Jika
dikatakan "percayalah kepada Allah” artinya kita harus percaya kepada Firman,
karena Firman adalah Allah seperti tertulis dalam Yohanes 1:1, "Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.” Namun juga percayalah kepada Yesus, yaitu Firman yang telah menjadi
Manusia atau daging. Yohanes 1:14 menulis: "Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.”
Tuhan akan mengganti segala kegelisahan hati kita dengan
damai sejahtera. Tuhan meninggalkan damai sejahtera bagi kita, bahkan damai
sejahtera-Nya diberikan bagi kita. Damai sejahtera yang Tuhan berikan berbeda
dengan damai yang diberikan dunia, yang hanya semu dan sementara saja. Ini
sangat jelas ditulis dalam Yohanes 14:27, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.
Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti
yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Jika kita membutuhkan damai sejahtera, hanya akan kita
dapatkan pada Allah saja, karena Allah adalah sumber damai sejahtera
sebagaimana ditulis dalam Roma 16:20, "Semoga Allah, sumber damai sejahtera,
segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan
kita, menyertai kamu!”
Percayalah kepada Allah! Apapun yang membuat kita gelisah
bagaikan sebesar gunung pun, kita berkuasa melemparkannya ke laut. Bahkan
apapun yang kita minta dan doakan akan Tuhan berikan kepada kita. Dengan
demikian kita tidak gelisah lagi melainkan akan merasakan damai sejahtera dari
Tuhan. Markus 11:22-24 mengatakan: Yesus menjawab mereka: "Percayalah
kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada
gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal
itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu
minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan
diberikan kepadamu.