PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mei
8

Dipanggil, Dibenarkan dan Dimuliakan

Dipanggil, Dibenarkan dan Dimuliakan
Uncategorized
"Menjadi yang pertama, menjadi yang nomor satu, menjadi yang terutama”, Inilah yang seringkali menjadi ambisi manusia di dunia ini, karena dengan demikian manusia merasa dirinya akan dihargai, dipuji dan diutamakan. Tetapi tahukah kita bahwa satu-satunya yang harus kita utamakan, kita nomor-satukan dan kita tempatkan sebagai yang pertama dalam segala sesuatu seharusnya hanyalah Tuhan! Dalam Kolose 1:18 dijelaskan bahwa Yesus seharusnya menjadi yang terutama sebab Dialah yang pertama bangkit dari kematian, yang disebut juga "yang sulung bangkit di antara orang mati”. Sebagai yang sulung berarti Yesus adalah Kepala bagi jemaat-Nya.

Yohanes 1:14, 18 dan 3:16 menuliskan bahwa pada saat kelahiran-Nya, Yesus disebut sebagai Anak Tunggal Bapa.  Kata "anak tunggal” dapat diartikan sebagai yang sulung dan sekaligus yang bungsu, yang awal dan yang akhir. Demikianlah Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega. Penekanan Yesus sebagai yang sulung bahkan sebagai Kepala justru disebutkan setelah Dia bangkit dari kematian.

Dalam Efesus 1:19-23 dituliskan bahwa betapa Kristus yang telah bangkit dan menjadi Kepala jemaat itu sangat hebat kuasa-Nya! Jauh lebih tinggi dari segala  pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Bahkan dalam kuasa kebangkitan-Nya, Yesus berkemenangan di atas segalanya sebab segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kaki Yesus. Jadi, yang diberikan Allah kepada kita adalah Yesus Kristus sebagai Kepala yang berkemenangan.

Tuhan Yesus sebagai Kepala menurut Roma 8:29-30 adalah yang sulung di antara banyak saudara. Siapakah yang disebut sebagai saudara pada ayat ini? Yang dimaksud adalah semua orang yang sudah dipilih dan ditentukan dari semula untuk menjadi sama dengan Tuhan Yesus. Lantas, mengapa orang-orang yang dipilih ini disebut sebagai saudara-saudara Kristus? Ibrani 2:11-12 menjelaskan bahwa baik Tuhan Yesus yang menguduskan, maupun kita yang dikuduskan adalah sama-sama berasal dari satu Bapa. Oleh karena itu Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak malu menyebut kita sebagai saudara. Jadi, karena di dalam Kristus kita adalah bersaudara, kita harus memiliki kasih persaudaraan, dan Kristus sebagai yang sulung di antara banyak saudara, Kristus sebagai Kepala bagi kita.

Roma 8:30 juga menjelaskan bahwa orang-orang pilihan yang disebut saudara-saudara Yesus adalah orang-orang yang dipanggil-Nya, yang dibenarkan-Nya dan yang dimuliakan-Nya. Pertama, siapakah orang yang dipanggil-Nya? Firman Tuhan mengatakan bahwa kita telah dipanggil keluar dari kegelapan dosa untuk masuk dalam terang-Nya yang ajaib, sebagaimana dapat kita baca dalam 1 Petrus 2:9. Efesus 5:5-8 menegaskan sebagai anak-anak terang kita berhak mendapat bagian dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Kedua, orang-orang yang dibenarkan Tuhan. "Dibenarkan” juga mempunyai pengertian "dibebaskan”, yaitu dibenarkan atau dibebaskan dari segala dosa dan kesalahan melalui korban Yesus di kayu salib. Oleh korban Tuhan Yesus ini, maka 1 Petrus 2:24-25 menuliskan bahwa kita  yang dulu sesat seperti domba, sekarang telah dibenarkan dan kembali kepada gembala dan pemelihara jiwa, dulu sebagai domba yang sesat tapi sekarang menjadi domba yang digembalakan.

Ketiga, orang-orang yang dimuliakan Tuhan. Dalam 1 Petrus 2:10 dijelaskan, kehidupan kita dulu bukan menjadi umat Allah dan tidak dikasihani namun sekarang kita disebut sebagai umat Allah dan yang beroleh belas kasihan. Menjadi umat Allah yang dikasihi merupakan kemuliaan. Sebab pada ayat 9 disebutkan bahwa sebagai umat yang dikasihi Allah, kita menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan menjadi umat kepunyaan Tuhan sendiri.

Mengenai yang dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan menurut Yesaya 43:1 adalah Tuhan memanggil dengan menyebutkan nama kita dan ini berarti nama kita terdaftar di Sorga. Sebagai yang dibenarkan Tuhan, maka pada kita ada tanda penebusan melalui korban Yesus yang menghapus dosa kita. Sebagai yang dimuliakan adalah Tuhan berkata "engkau ini kepunyaan-Ku” atau sebagai mempelai perempuan-Nya. Haleluya!



Post a comment