PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
5

Perhatikan Bunyi Sangkakala

Perhatikan Bunyi Sangkakala
Uncategorized
Bumi ini, bahkan orang-orang Kristen akan menghadapi suatu malapetaka yang dahsyat, suatu kesusahan yang besar. Yaitu mereka yang tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Bahkan akan banyak orang yang mati syahid sebagaimana tertulis dalam Wahyu 6:9-11, "Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”

Sekalipun demikian hebatnya kesusahan yang akan menimpa bumi ini, namun sidang mempelai Tuhan akan lolos. Wahyu 7:14 mengatakan, "Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”

Sebelum segala malapetaka menimpa pada hari Tuhan, sekarang kita harus memperhatikan suara sangkakala di Sion. Ini merupakan suara Firman Tuhan yang harus diperdengarkan bahkan harus diteriakkan di gunung Sion. Yoel 2:1, "Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;”

Kita harus peka, pada saat sangkakala ditiup, kita harus berduyun-duyun datang ke Gunung Sion dan meneriakkan ajakan "marilah” kepada yang lain. Namun yang perlu diperhatikan jika kita naik ke gunung Sion, kita harus ada tanda perdamaian. Jangan kita membawa senjata perang tetapi sebaliknya semua senjata perang itu harus diubah menjadi alat-alat pertanian. Jangan ada kebencian tetapi harus ada kasih persaudaraan. Dapat kita baca dalam Yesaya 2:2-4, "Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”

Hari Tuhan sudah dekat! Saat ini Tuhan memperdengarkan suara-Nya melalui Firman Tuhan yang diperdengarkan bagi kita. Yoel 2:10-11 mengatakan, "Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?” Tuhan memperdengarkan suara-Nya di depan pasukan tentara-Nya. Kata "pasukan” ini jika kita perhatikan dalam Keluaran disebutkan untuk bangsa Israel. Mereka disebut sebagai pasukan dan jemaat. Keluaran 12:19, 40-41, 47, 51, "Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli. … Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. … Segenap jemaah Israel haruslah merayakannya. … Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.” Jadi, kita sebagai jemaat juga disebut sebagai pasukan Tuhan. Sebagai jemaat dan pasukan Tuhan, kita harus memperhatikan suara sangkakala Firman-Nya.

Sebagai pasukan Tuhan, ada suatu koreksi yang harus kita perhatikan. Perhatikan bunyi sangkakala yang ditiup oleh penjaga-penjaga yaitu gembala jemaat. Jangan kita menolak untuk memperhatikan karena setiap jemaat yang menolak pengajaran Tuhan, dan tidak mau memperhatikan suara sangkakala Firman Tuhan akan ditimpa malapetaka. Suatu tegoran yang keras ini kita baca dalam Yeremia 6:16-19, "Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya! Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya! Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka! Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.”

Sekalipun kita datang kepada Tuhan dengan membawa banyak korban tetapi kita tidak mau memperhatikan suara Firman-Nya, segala korban kita tidak diperkenan Tuhan dan tidak menyenangkan hati Tuhan. Pada Yeremia 6:20 tertulis, "Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.” Suara sangkakala Firman Tuhan sudah diperdengarkan, marilah mulai sekarang kita perhatikan, jangan kita tolak karena waktunya sudah singkat.



Post a comment