PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
23

Mata Tuhan Melihat dan Telinga-Nya Mendengar

Mata Tuhan Melihat dan Telinga-Nya Mendengar
Uncategorized
"Demikianlah Salomo menyelesaikan rumah TUHAN dan istana raja, dan berhasil melaksanakan dalam rumah TUHAN dan dalam istananya segala sesuatu yang timbul dalam hatinya. Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: "Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan. Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” 2 Tawarikh 7:11-15


Tuhan mau memperhatikan  dan telinga-Nya mau mendengar doa yang kita naikkan kepada-Nya. Namun sebagaimana suatu hubungan komunikasi tidak dapat terjadi jika hanya dari sebelah pihak saja, jika Tuhan mau melihat dan mendengar doa kita, maka kita pun juga harus mau menggunakan mata dan telinga kita untuk Firman Tuhan.  Berbahagialah kita jika kita masih dapat menggunakan mata kita untuk melihat dan telinga kita untuk mendengar Firman Tuhan, karena tidak semua orang dapat melihat dan mendengar apa yang kita lihat dan dengar, sekalipun dia adalah nabi atau orang benar. Sebagaimana tertulis dalam Matius 13:16-17, "Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Jika kita tidak mau menggunakan mata dan telinga kita untuk melihat atau membaca serta mendengar Firman Tuhan, maka mata Tuhan juga tidak akan memperhatikan kita, serta telinga-Nya tidak akan mendengar doa kita. Pergaulan kita dengan Tuhan harus kita jalin senantiasa, bukan hanya pada saat kita menghadapi permasalahan dan memerlukan pertolongan Tuhan barulah kita mau membaca serta mendengar Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, tetapi pada saat segala sesuatu berjalan dengan baik, kita acuh tak acuh terhadap Firman Tuhan.

Kadang keadaan kita mengalami kegagalan, bagaikan Tuhan menutup langit sehingga tidak ada hujan, atau serangan belalang memakan hasil bumi serta terjadi penyakit sampar. Terjadi kekeringan atau kegagalan, hasil bumi rusak yang merupakan kelaparan atau krisis ekonomi, bahkan terjadi penyakit sampar yang merupakan serangan penyakit yang tidak terobati. Hal ini akan terjadi di masa-masa akhir zaman sekarang.

Tentang kekeringan dapat kita baca dalam Yeremia 14:1-6, "Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering. Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas. Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka. Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka. Bahkan rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda. Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu, sebab tidak ada rumput.” Bahkan demikian kekeringan itu sampai air sungai Nil pun menjadi kering. Yesaya 19:5-8 menyebutkan, "Air dari sungai Nil akan habis, dan sungai itu akan menjadi tohor dan kering, sehingga terusan-terusan akan berbau busuk, dan anak-anak sungai Nil akan menjadi dangkal dan tohor, gelagah dan teberau akan mati rebah. Rumput di tepi sungai Nil dan seluruh tanah pesemaian pada sungai Nil akan menjadi kering ditiup angin dan tidak ada lagi. Para nelayan akan mengaduh dan berkabung, yaitu semua orang yang memancing di sungai Nil; semua orang yang menjala di situ akan merana juga.”

Mungkin "kekeringan” ini menjadi pengalaman kita. Kita mengalami banyak kegagalan dalam usaha dan pekerjaan kita. Apapun yang kita kerjakan mengalami kegagalan. Kita koreksi diri kita sendiri, bagaimana hubungan pergaulan kita dengan Tuhan, apakah mata dan telinga kita sudah selalu kita tujukan pada Tuhan dalam Firman-Nya. Karena hanya Tuhan yang sanggup memulihkan segala kegagalan kita menjadi hidup yang berhasil dengan mujizat dan keajaiban-Nya. Karena di dalam kuasa Firman-Nya tidak ada kegagalan.  Dapat kita baca dalam Roma 4:17, "seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Juga Roma 9:6, "Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel.”

Selain kekeringan, belalang dapat menyebabkan kerusakan pada semua tanaman sehingga terjadi kelaparan. Kita baca dalam Keluaran 10:13-15, "Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang. Datanglah belalang meliputi seluruh tanah Mesir dan hinggap di seluruh daerah Mesir, sangat banyak; sebelum itu tidak pernah ada belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itu pun tidak akan terjadi lagi yang demikian. Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang hijau pada pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir.” Belalang itu demikian ganas dapat merusak perekonomian, merusak segala hasil bumi, sebagaimana dalam Ulangan 28:38, 42, "Banyak benih yang akan kaubawa ke ladang, tetapi sedikit hasil yang akan kaukumpulkan, sebab belalang akan menghabiskannya. … Segala pohon-pohonmu dan hasil bumimu akan diduduki oleh kawanan belalang.” Hanya Tuhan yang sanggup memulihkan kita dari serangan belalang.

Tentang penyakit sampar, merupakan suatu penyakit yang dahsyat, suatu penyakit yang tidak ada obatnya. Ulangan 28:21-22, 27-29, "TUHAN akan melekatkan penyakit sampar kepadamu, sampai dihabiskannya engkau dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa. … TUHAN akan menghajar engkau dengan barah Mesir, dengan borok, dengan kedal dan kudis, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh. TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal, sehingga engkau meraba-raba pada waktu tengah hari, seperti seorang buta meraba-raba di dalam gelap; perjalananmu tidak akan beruntung, tetapi engkau selalu diperas dan dirampasi, dengan tidak ada seorang yang datang menolong.”

Sekalipun tiga hal di atas demikian hebat, namun Tuhan mau melihat dan mendengar doa kita serta melakukan perkara ajaib. Sekalipun tidak ada hujan yang turun sehingga terjadi kekeringan, tetapi jika kita sungguh-sungguh mau mendengar Firman Tuhan dan mengasihi serta beribadah kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan hujan dan memberikan kesuburan sehingga kita dapat mengumpulkan gandum, anggur dan minyak. Tuhan  sanggup mengubah kegagalan kita menjadi keberhasilan. Mazmur 1:2-3 menyebutkan, "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

Tuhan juga sanggup memulihkan dari segala krisis ekonomi. Segala hasil bumi yang sudah dirusak oleh belalang, dipulihkan, sehingga kita dapat makan banyak dan menjadi kenyang. Dan kita akan bersukacita memuji nama Tuhan yang telah melakukan keajaiban. Yoel 2:25-26 menulis, "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.”

Demikian juga dengan penyakit sampar, sekalipun penyakit ini tidak ada obatnya namun Tuhan akan mendatangkan kesembuhan bagi kita, Tuhan sendiri yang mengobati luka-luka kita. Ditulis dalam Yeremia 30:12-13, 17, "Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! … Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya.” Tuhan sanggup menyembuhkan segala penyakit kita! Sebagaimana janji-Nya dalam Mazmur 103:3, "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.” Haleluya!



Post a comment