Satu Kawanan Domba
Uncategorized
Tuhan adalah Gembala yang baik. Salah satu kebaikan-Nya adalah Dia mau mencari domba-domba-Nya yang terhilang. Sebenarnya, yang disebut sebagai domba-domba-Nya adalah orang Israel, sebagaimana dalam Matius 15:24 - Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Namun kita sebagai bangsa kafir, patut bersyukur kepada Tuhan karena kemurahan-Nya, kita mendapat kesempatan menjadi domba-domba gembalaan-Nya juga. Yohanes 10:16 menyebutkan dengan jelas: "Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.”
Dalam Yohanes 19:31-34 dituliskan, "Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.” Dengan empat luka; dua di tangan dan dua di kaki, sebenarnya Yesus sudah mati. Namun seorang prajurit menikam lambung Yesus sehingga keluar darah dan air merupakan luka kelima. Dengan empat luka, Yesus sudah mati untuk bangsa Israel, namun luka kelima merupakan kemurahan untuk bangsa kafir, sehingga ada kesempatan untuk bangsa kafir diselamatkan.
Yesus sebagai Gembala berarti Dia sebagai Kepala, sedangkan kita sebagai satu kawanan domba sebagai tubuh Kristus. Jika disebut sebagai "kawanan” ini menunjukkan bahwa harus ada ikatan kasih persaudaraan. Tanpa ikatan kasih persaudaraan, tidak akan terwujud satu kawanan domba. Jika tidak terwujud satu kawanan domba, maka di situ tidak akan ada gembala.
Sebagai kawanan domba gembalaan-Nya maka Tuhan sebagai Gembala menjaga kawanan domba-Nya. Yeremia 31:10-11 menyebutkan: "Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya! Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya.”
Tuhan sebagai Gembala menjadi Penjaga yang tidak pernah tertidur, menjadi naungan kita. Dia menjaga kita dari segala kecelakaan. Dia menjaga nyawa kita, dan mengatur keluar masuk kita untuk selama-lamanya. Mazmur 121:2 menyebutkan: "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.”
Sebagai kawanan domba yang sudah dibebaskan Tuhan, akan masuk ke Sion dengan sorak sorai, segala dukacita tidak ada lagi sebagaimana tertulis dalam Yesaya 51:11, "Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh.” Dalam suasana Sion yang ada adalah suasana penuh sukacita, tidak ada lagi ancaman binatang buas. Yesaya 35:9-10 menulis: "Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.”