Marilah!
Uncategorized
"Apakah Saudara sudah menerima berkat Firman Tuhan melalui Pengajaran Mempelai Alkitabiah?” Tentunya kita yang sudah menerima banyak berkat Firman Tuhan ini harus mengakuinya. Namun sudahkah kita membagikan berkat Firman Tuhan dalam PMA ini kepada orang lain? Banyak cara dapat dilakukan, antara lain dengan cara hidup kita, dengan kesaksian kita baik secara lisan ataupun tulisan. Sebagai mempelai perempuan Tuhan, ada satu seruan undangan mempelai yaitu seruan "Marilah!”. Kepada yang mendengar juga harus berkata "marilah” kepada yang lain.
Dalam Wahyu 22:16, Tuhan Yesus secara pribadi telah mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk bersaksi kepada jemaat-jemaat. Malaikat Tuhan yang dimaksud di sini adalah para hamba Tuhan atau gembala jemaat, seperti yang tertulis dalam Wahyu 1:20. Apakah isi kesaksian yang harus disampaikan kepada jemaat-jemaat ini? Wahyu 22:20a menjelaskan adalah berita tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Terutama bagi kita yang hidup di akhir zaman, berita tentang kedatangan Tuhan Yesus ini harus diserukan. Kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, dan inilah yang harus menjadi isi kesaksian kita, sebagaimana tertulis dalam Wahyu 22:17.
Seruan "marilah” yang merupakan suara undangan mempelai ini dituliskan dalam Amsal 8:1-11 sebagai seruan hikmat; yang diserukan di atas tempat-tempat tinggi, di persimpangan-persimpangan jalan, di samping pintu-pintu gerbang, di jalan masuk kota, kepada siapa saja yang mau mendapat hikmat yang lebih berharga dari emas dan perak serta permata. Sungguh, suatu berita yang sangat menarik. Namun Tuhan bertanya dalam Yesaya 6:8, "Siapakah yang akan Kuutus dan siapa yang mau pergi untuk Aku?”
Seharusnya, kita mau menjawab pertanyaan Tuhan tersebut dengan berkata "Ini aku, utuslah aku.” Kita mau menjadi utusan Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan, bahkan lebih khusus lagi untuk menyuarakan undangan mempelai melalui Pengajaran Mempelai Alkitabiah kepada orang lain.
Sebagaimana tertulis dalam Yesaya 40:9-10, "Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" Suatu kabar baik dari Sion dan Yerusalem, karena di sanalah dikatakan dalam Wahyu 22:17, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”
Dikuatkan dalam Yoel 2:32, jika dikatakan kabar baik dari Sion dan Yerusalem, karena dari Sion dan Yerusalem ada keselamatan. Dalam Ibrani 12:22 dituliskan bahwa di Bukit Sion ada satu kota Allah yang hidup yaitu Yerusalem sorgawi, dan kita tahu bahwa Yerusalem sorgawi adalah sidang mempelai perempuan Tuhan. Jadi, jika kita menyerukan kabar baik tentang keselamatan dari Sion dan Yerusalem, bagi kita adalah menyerukan Firman Tuhan dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah yang memberitakan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga yang segera datang kembali dan yang mempersiapkan hidup kita hingga sempurna dan layak masuk kota Yerusalem Baru di mana ada mata air kehidupan.
Dalam memberitakan kabar baik ini bukan suatu pekerjaan yang ringan. Sebab, seperti tertulis dalam Yesaya 6:9-11, tidak semua orang mau mendengar apalagi menerimanya. Kalaupun ada yang mau mendengar, namun sayang hatinya keras sehingga tidak mau mengakui, bahkan malah menolaknya. Menghadapi kenyataan seperti ini, janganlah hal ini membuat kita lemah dan berputus asa. Kita yang sudah berkata "Ini aku, utuslah aku”, harus tetap bersemangat dan berseru "marilah” kepada yang lain. Tetaplah semangat untuk menyampaikan kabar baik. Sebab Yesaya 52:7 menguatkan kita dengan mengatakan bahwa, betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!". Disebut indah karena isi berita yang kita bawa adalah kabar baik, yaitu berita damai dan keselamatan.
Di dalam Yesaya 48:18 disebutkan jika kita mau memperhatikan suara Firman Tuhan, maka kita akan merasakan damai sejahtera senantiasa, seperti sungai yang tidak pernah kering. Tetapi kepada orang yang menolak suara Firman Tuhan, damai sejahteranya menjadi kering, karena Firman Tuhanlah yang menjadi sumber damai sejahtera. Yesaya 32:17-18, menuliskan bahwa di mana ada "kebenaran”, di situ ada damai sejahtera, ada ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. "Kebenaran” adalah Firman. Jadi, kalau kita memiliki Firman Tuhan, pasti kita juga memiliki damai sejahtera. Dengan kita hidup menuruti Firman Tuhan, maka kita akan dibawa masuk ke tempat kediaman yang kekal, penuh damai sejahtera, itulah Yerusalem baru di langit dan di bumi yang baru.
Isi dari kabar baik, selain damai sejahtera adalah keselamatan. Dalam Yesaya 33:22 disebutkan bahwa Tuhan itu Hakim, Tuhan adalah pemberi hukum, Tuhan adalah Raja kita, dan Tuhan adalah Penyelamat kita. Jadi, selain damai sejahtera pasti kita terima juga ada jaminan keselamatan bagi kita. Ada jaminan keselamatan dikarenakan dosa-dosa kita sudah diampuni melalui korban Yesus di kayu salib. Pada ayat 24 kita lihat bahwa bila ada jaminan keselamatan, maka tidak akan ada yang berkata "Aku sakit”. Dengan kata lain di dalam keselamatan ada jaminan kesehatan dan kesembuhan.
Oleh sebab itu marilah kita tetap berdiri teguh dan tidak goyah di atas Firman Tuhan dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah dan siap menjadi utusan Tuhan, menjadi pemberita kabar baik, yang memberitakan seruan mempelai kepada yang lain dan memuliakan Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga. Haleluya!