Kepada jemaat di Efesus Rasul Paulus dalam Efesus 5:14 mengingatkan
agar senantiasa berjaga-jaga dan sadar serta mempergunakan waktu yang ada karena
hari-hari ini adalah jahat. Untuk itu jangan kita bodoh tetapi mengerti
kehendak Tuhan. Untuk dapat berjaga-jaga dan sadar pada ayat tadi dikatakan: "Bangunlah,
hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan
bercahaya atas kamu.” Karena tidak mungkin kita akan dapat berjaga-jaga dan
sadar jika kita dalam keadaan tidur bahkan mati. Itu sebabnya Daud dalam Mazmur
13:4-5 berkata: "Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah
mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan
berkata: "Aku telah mengalahkan dia,” dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila
aku goyah.”
Mata rohani kita harus bercahaya atau terang supaya rohani
kita jangan mati. Surat 2 Korintus 4:6 menuliskan dari dalam gelap akan terbit
terang supaya terang Allah bercahaya dalam hati kita dan kita dapat melihat
kemuliaan Allah. Jika mata rohani kita dicelikkan, seperti Mazmur 13:6
mengatakan, hati kita akan bersorak-sorak karena keselamatan Tuhan. Kita
bernyanyi untuk Tuhan karena Dia telah berbuat baik bagi kita.
Bangsa Israel di zaman Ezra mendapatkan kasih karunia dari
Tuhan sebagaimana ditulis dalam Ezra 9:2-15. Pada saat Tuhan membuat mata
mereka bercahaya, pada saat Tuhan membuat mereka mengerti, mereka menyadari
kesalahan mereka yang sudah kawin dengan orang-orang kafir. Karena kasih
karunia-Nya, Tuhan tidak menghukum setimpal dengan dosa mereka. Perkawinan
antara orang-orang Israel dengan orang-orang kafir ini memberikan pengertian
rohani bagi kita. Yakobus 4:4 mengatakan: "Hai kamu, orang-orang yang tidak
setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan
dirinya musuh Allah.” Jika kita hidup bersahabat dengan dunia ini, ini
merupakan suatu perzinahan secara rohani, dikatakan tadi sebagai "orang-orang
yang tidak setia/berzinah”.
Jika kita sekarang hidup bersahabat dengan dunia, baiklah
kita memohon kepada Tuhan, "buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku
tertidur dan mati.” Baiklah kita sekarang mengerti dan menyadari serta bertobat.
Sekaranglah waktunya kita bangun dari tidur, sehingga mata rohani kita terbuka sebagaimana
Roma 13:11 mengatakan: "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui
keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun
dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada
waktu kita menjadi percaya.”
Bukan hanya bangun dari tidur, kita juga harus bangkit dari
antara orang mati. Mati di sini mempunyai
pengertian kematian secara rohani. Janganlah rohani kita tetap mati, sekarang
saatnya kita bangkit. Rohani yang mati
disebabkan karena hanya memiliki iman tetapi tidak disertai perbuatan. Iman
harus disertai perbuatan sebagaimana Abraham, oleh imannya dia diberkati dengan
mendapatkan anak, Ishak, menjadi anak perjanjian. Tetapi Tuhan juga minta
perbuatan dari imannya, Tuhan meminta Abraham mengorbankan Ishak bagi Tuhan.
Abraham membuktikan perbuatan imannya dengan melaksanakan apa yang Tuhan minta.