PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jun
18

Hidup dalam Pimpinan Roh Kudus

Hidup dalam Pimpinan Roh Kudus
Uncategorized

Yesus sudah naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Bapa. Sekalipun demikian, Dia tidak meninggalkan kita. Seorang Penolong yang lain yaitu Roh Kudus, Roh Kebenaran, diberikan bagi kita supaya menyertai kita senantiasa sebagaimana disebutkan dalam Yohanes 14:16-17; "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” Dengan demikian kita tidak pernah seorang diri, sekalipun secara jasmani kita sendiri namun ada Roh Kudus, Roh Penolong yang selalu menyertai kita.

 

Pencurahan Roh Kudus sebenarnya sudah dinubuatkan oleh nabi Yoel yang dikutip dalam Kisah Para Rasul 2:16-18; "tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.” Sekalipun Roh Kudus sudah dicurahkan, Roh Kudus akan diterima hanya kepada setiap orang yang mau percaya. Yohanes 7:37-39 mengatakan hal itu, "Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” Roh Kudus merupakan air hidup yang memberikan kepuasan bagi yang haus.

 

Pada saat pencurahan Roh Kudus yang pertama pada orang-orang percaya di Yerusalem, Roh Kudus dapat didengar berupa bunyi tiupan angin yang keras dan dilihat berupa lidah-lidah api yang hinggap pada mereka. Kisah Para Rasul 2:1-4, 33 menuliskan, "Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. … Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.”

 

Tentang "angin”, Yohanes 3:3-8 memberikan pengertian bahwa kita harus dilahirkan kembali dari air dan Roh; Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

 

Kita harus dilahirkan kembali, tidak lagi hidup menuruti keinginan daging tetapi keinginan Roh. Tiap orang yang hidup menuruti keinginan daging membuka perseteruan dengan Allah dan tidak mungkin berkenan kepada Allah. Dan bagaimana Allah akan mendengar doa dari orang yang berseteru kepada-Nya? Tetapi kita yang mau hidup baru, menuruti keinginan Roh, berkenan kepada Allah dan hidup di dalam damai sejahtera. Terlebih lagi karena kita memiliki Roh Kristus, maka kita menjadi milik Kristus. Dan tentu saja Tuhan pasti mendengar setiap seruan doa orang yang menjadi milik-Nya.

 

Roma 8:5-9 sangat keras menulis, "Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”

 

Selanjutnya dalam Roma 8:14-16 disebutkan, kita yang hidup di dalam pimpinan Roh Kudus disebut sebagai anak-anak Allah dan layak memanggil Dia, ya Abba ya Bapa. Dan pada ayat 24-27 disebutkan, Roh Kudus itu membantu kita dalam kelemahan kita, Roh itu berdoa untuk kita kepada Allah, "Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.”

 



Post a comment