Tuhan Menjawab Doa Kita
Uncategorized
Tuhan itu baik! Kebaikan Tuhan antara lain adalah Dia menjadi Penolong, pada saat kita dalam kesulitan bahkan pada saat kita menghadapi masalah yang sangat berat, di mana secara manusia sudah tidak ada harapan lagi. Sebagai contoh adalah pada saat Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Yesaya pun menyampaikan firman Tuhan bahwa dia akan mati, tidak akan sembuh lagi. Tetapi Yesaya berdoa dan menangis di hadapan Tuhan. Yang luar biasa adalah, Tuhan segera menjawab doa Hizkia pada saat itu juga. Tuhan menyembuhkan dan menambah umurnya lima belas tahun lagi. Dapat kita baca dalam 2 Raja-raja 20:1-6, "Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Sebagaimana yang telah dilakukan Hizkia, pada saat kita mengalami suatu pergumulan masalah yang sangat berat sekalipun, jangan kita lari dan mencari pertolongan dari manusia. Tetapi yang pertama harus kita lakukan adalah berdoa kepada Tuhan. Namun jika kita merenungkan kisah Hizkia, sungguh luar biasa karena pada saat Hizkia berdoa kepada Tuhan, Tuhan langsung menjawab doanya saat itu juga. Rahasia mengapa Tuhan langsung menjawab doa Hizkia adalah Hizkia hidup setia dan tulus hati dan melakukan apa yang baik di mata Tuhan.
Pada saat keadaan kita tenang, tidak mengalami permasalahan dan kesulitan, seringkali kita merasa tidak perlu pertolongan Tuhan. Sebenarnya justru pada segala sesuatu berjalan dengan baik, tidak ada masalah, justru pada saat itulah kita harus membuktikan kesetiaan kita kepada Tuhan, hidup dengan hati yang tulus dan melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Sehingga pada saat kita dalam kesulitan dan berdoa kepada Tuhan, maka Tuhan segera menjawab doa kita.
Pada saat Hizkia menghadapi masa yang sulit, dia selalu masuk ke rumah Tuhan. Ini merupakan suatu contoh yang baik bagi kita. Pada saat kita dalam masalah jangan kita malah jauh dari Tuhan, tetapi justru kita datang ke rumah Tuhan, beribadah kepada Tuhan. Ditulis dalam 2 Raja-raja 19:1-7, 14-19, "Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN. Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos. Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya. Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!" Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku. Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri." … Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
Hizkia sangat memperhatikan ibadah kepada Tuhan dengan memberikan persembahan korban bakaran dan korban keselamatan, di waktu pagi dan di waktu malam. Demikian banyak yang dilakukan Hizkia sebagaimana tertulis dalam dalam 2 Tawarikh 31:2-10, "Hizkia menetapkan rombongan para imam dan orang-orang Lewi, rombongan demi rombongan, masing-masing menurut tugas jabatannya sebagai imam atau sebagai orang Lewi, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, untuk mengucap syukur dan menyanyikan puji-pujian dan untuk melayani di pintu-pintu gerbang di tempat perkemahan TUHAN. Raja memberi sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran, yakni: korban bakaran pada waktu pagi dan pada waktu petang, korban bakaran pada hari-hari Sabat dan pada bulan-bulan baru dan pada hari-hari raya, yang semuanya tertulis di dalam Taurat TUHAN. Ia memerintahkan rakyat, yakni penduduk Yerusalem, untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat TUHAN. Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. Orang Israel dan orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun. Mereka mulai membuat timbunan itu pada bulan yang ketiga, dan mereka selesai pada bulan yang ketujuh. Hizkia dan para pemimpin datang melihat timbunan itu, dan mereka memuji TUHAN dan umat-Nya, orang Israel. Hizkia menanyakan para imam dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu, dan dijawab oleh Azarya, imam kepala keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."
Karena Hizkia setia dan tulus hati serta melakukan yang baik di hadapan Tuhan, maka ketika Hizkia berdoa kepada Tuhan, Tuhan segera menjawab dan menyelesaikan permasalahannya. Yesaya masih ada di halaman, ketika Tuhan memerintahkan dia kembali kepada Hizkia dan menyampaikan bahwa Hizkia akan sembuh dari sakitnya, dia tidak jadi mati malah Tuhan menambah umurnya lima belas tahun serta musuh-musuh Hizkia pun akan dikalahkan. Jika kita ingin mengalami bahwa Tuhan segera menjawab doa kita pada saat kita berseru kepadanya, bahkan segera menolong serta memberikan kemenangan dari segala permasalahan kita, baiklah kita melakukan sebagaimana yang telah dilakukan Hizkia.
Tuhan membuat segala usaha yang dilakukan Hizkia berhasil! 2 Tawarikh 31:20-21 mengatakan: "Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya. Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.”