PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
23

Kiblat Doa Kita

Kiblat Doa Kita
Uncategorized
"Kemudian berpalinglah raja lalu memberkati seluruh jemaah Israel, sedang segenap jemaah Israel berdiri. Ia berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah orang Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian: Sejak Aku membawa umat-Ku keluar dari tanah Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat kediaman nama-Ku, dan tidak ada orang yang Kupilih untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Tetapi kemudian Aku memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman nama-Ku dan memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel. Ketika Daud, ayahku, bermaksud mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah Israel, berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik; hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku.” 2 Tawarikh 6:3-9

Rumah Tuhan adalah tempat kediaman Nama Tuhan. Sebagaimana melalui perantaraan Salomo, Tuhan  telah menyelesaikan dengan tangan-Nya rumah Tuhan sebagai tempat kediaman Nama Tuhan. Kita yang datang ke dalam rumah Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan mendengar seruan doa kita, mata Tuhan melihat siang dan malam terhadap kita. Ini sesuai dengan doa permohonan Salomo setelah pembangunan rumah Tuhan telah selesai, sebagaimana dalam 2 Tawarikh 6:18-21, "Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini! Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu -- dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya dari tempat kediaman-Mu, dari sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.” Menanggapi doa permohonan Salomo ini, Tuhan menjawab bahwa mata Tuhan terbuka dan telinga-Nya memperhatikan terhadap  doa yang dinaikkan dalam rumah Tuhan. Dapat kita baca dalam 2 Tawarikh 7:15, "Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.”

Jika mata Tuhan mau melihat dan telinga-Nya mau mendengar doa kita, jangan sampai justru mata kita yang tertutup dan telinga kita berat mendengar. Hal ini dikarenakan kita mengeraskan hati sekalipun sudah melihat dan mendengar Firman Tuhan. Orang yang tidak mau melihat dan mendengar Firman Tuhan, maka Tuhan akan mengeraskan hatinya sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat dan akhirnya Tuhan tidak menyembuhkan sakit rohaninya. Tetapi kita adalah orang yang paling berbahagia jika mata kita dapat melihat dan telinga kita dapat mendengar Firman Tuhan. Ditulis dalam Matius 13:13-15, "Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Firman Tuhan mengatakan bahwa berbahagialah jika kita mau membaca dengan mata kita serta mendengar dengan telinga kita, Firman Tuhan, bahkan terlebih lagi menuruti Firman Tuhan. Jika Firman Tuhan mengatakan "berbahagia” maka kebahagiaan itu sungguh-sungguh kita rasakan, bukan hanya sekadar kata-kata saja. Wahyu 1:3 mengatakan, "Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Satu kali kelak, kita akan bertemu dan melihat Tuhan dalam keadaan yang sebenarnya, seperti dikatakan dalam 1 Yohanes 3:2-3, "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”

Daniel, sekalipun banyak tekanan dari orang-orang yang membencinya, dia tetap berdoa tiga kali dalam sehari dengan mengarah ke Yerusalem. Jadi kita berdoa kepada Tuhan ada kiblatnya, yaitu ke Yerusalem di mana terdapat bait Allah yang dipilih Tuhan. Ditulis dalam Daniel 6:6, "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Juga dapat kita baca dalam 2 Tawarikh 6:34 dan 38, "Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, … apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu.”

Doa kita berkiblat ke Yerusalem yang dimaksud di sini bukanlah Yerusalem di dunia ini, tetapi kota Yerusalem sorgawi, suatu kota yang dibangun oleh Tuhan sendiri. Ibrani 11:16 mengatakan, "Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” Juga dalam Ibrani 12:22, "Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah.” Yerusalem sorgawi adalah kota mempelai perempuan Tuhan. Jadi arah doa kita, arah kerohanian kita adalah mempunyai sasaran menjadi mempelai perempuan Tuhan. Wahyu 21:2 mengatakan, "Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.”



Post a comment