Lima Dara Bijaksana
Uncategorized
"Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! … Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.” Matius 25:10.
Dalam kisah tentang sepuluh dara yang menantikan Mempelai Pria datang, dapat kita lihat bahwa sebenarnya hanya sedikit yang dipilih untuk menjadi mempelai perempuan, bagaikan hanya sepuluh anak dara saja dari sekian banyak anak dara. Namun dari jumlah yang sedikit ini, masih terbagi lagi menjadi dua, lima dara bijaksana dan yang lima lagi bodoh. Hal ini sesuai dengan Matius 22:14, "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Oleh sebab itu janganlah kita menjadi bodoh tetapi kita harus mengerti kehendak Tuhan. Kita harus mempergunakan waktu yang masih ada bukan sebagai orang yang bebal tetapi seperti orang yang arif. Kita harus berwaspada karena hari-hari ini adalah jahat. Efesus 5:14-17 menuliskan: "Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Dari kesepuluh dara yang menantikan kedatangan Mempelai Pria, mereka semua sudah dipanggil dan dipilih. Namun yang menjadi perbedaan, lima dara yang bijaksana bukan hanya dipanggil dan dipilih tetapi mereka juga setia, sedangkan lima dara yang bodoh mereka sudah dipanggil dan dipilih tetapi tidak setia. Dapat kita baca dalam Wahyu 17:14, "Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Dalam menantikan kedatangan Mempelai Pria, pelita kita harus tetap menyala. Supaya pelita kita tetap menyala, kita harus memiliki cadangan minyak. Lima dara yang bodoh membawa pelita tetapi tidak membawa cadangan minyak sehingga nyala pelitanya tidak dapat bertahan lama dan segera padam. Pelita memberikan pengertian Firman Tuhan bagi kita. Firman Tuhan yang ada pada kita harus merupakan Firman yang hidup, artinya adalah Firman yang dibukakan rahasianya.
Pelita yang tetap menyala karena memiliki cadangan minyak juga mempunyai pengertian bahwa lima dara yang bijaksana itu setia. Untuk memiliki cadangan minyak harus membeli. Artinya harus membayar harganya dengan segala pengorbanan kita. Untuk mendapatkan Firman Tuhan harus dengan segala pengorbanan, baik tenaga, waktu maupun harta kita. Sekalipun kita tidur tetapi pelita kita harus tetap menyala. Sekalipun pada tubuh kita banyak kelemahan tetapi Firman harus tetap hidup di dalam hidup kita.
Jika kita adalah orang yang sudah dipanggil, dipilih dan setia, maka kita adalah orang-orang yang menang bersama dengan Anak Domba.