Anak Domba Allah
Uncategorized
Kehidupan kita dahulu adalah bagaikan domba yang sesat, yang tidak digembalakan. Yesus, adalah disebut sebagai Anak Domba namun Dia juga sebagai Gembala yang akan menuntun kawanan domba-Nya ke mata air hidup. Sebagaimana Wahyu 7:17 mengatakan: "Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." Oleh sebab itu kita harus mau menjadi domba yang digembalakan oleh Anak Domba yang menjadi pemelihara jiwa kita. Ditulis dalam 1 Petrus 2:25, "Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.”
Firman Tuhan itu merupakan air kehidupan yang memuaskan kita. Namun kita perlu minum air kehidupan atau menerima Firman Tuhan itu senantiasa. Di dunia ini penuh dengan air mata, namun jika kita mau digembalakan dan menerima air kehidupan, maka Tuhan akan menghapus air mata kita sehingga kita mendapatkan kelegaan.
Yohanes pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah, sebagai Penebus yang menghapus dosa-dosa manusia, namun dia juga memperkenalkan sekali lagi Yesus sebagai Anak Domba, bukan lagi sebagai penghapus dosa, tetapi Dia adalah Mempelai Pria Sorga. Ditulis dalam Yohanes 1:29 dan 36, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. … Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Anak Domba ini telah dipilih atau dipersiapkan bahkan sejak sebelum dunia dijadikan. Jadi keselamatan dan menjadi mempelai perempuan Tuhan ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi sudah direncanakan Allah jauh sebelumnya. Tentang hal ini dapat kita baca dalam 1 Petrus 1:18-20, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.”
Selayaknya kita bersyukur kepada Tuhan karena kebesaran kasih-Nya bagi kita. Dia nyatakan kasih-Nya dengan pengorbanan Anak Domba, Yesus mati di kayu salib untuk keselamatan kita, bahkan untuk menjadikan kita sebagai mempelai perempuan-Nya. Allah telah lebih dulu mengasihi kita, bukan kita yang lebih dulu mengasihi Allah seperti tertulis dalam 1 Yohanes 4:9-10, 19, "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. … Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”