PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jan
3

Kuasa Darah Anak Domba

Kuasa Darah Anak Domba
Uncategorized

Hidup manusia penuh dosa, kejahatan dan kecemaran diperbuatnya baik disengaja maupun tidak sengaja. Keadaan ini sangat jauh dengan keadaan Tuhan yang sempurna dalam kebenaran dan kekudusan. Tuhan yang penuh kasih merindukan kita menjadi sempurna sama seperti Dia. Kerinduan Tuhan ini diwujudkan dalam karya-Nya dengan mau menjemput kita.

Filipi 2:6-8 menulis bahwa Tuhan Yesus adalah Allah sudah rela menjadi manusia sama seperti kita. Bahkan telah rela mati di kayu salib untuk mengampuni dosa-dosa kita, membenarkan,dan menguduskan kita. Inilah karya Tuhan demi menyelamatkan kita. Menurut 1 Petrus 2:25, keadaan kita yang penuh dosa bagaikan domba yang tersesat. Sebagai domba yang sesat berada di bawah ancaman maut. Bila tidak segera berbalik kepada Tuhan untuk menjadi domba gembalaan-Nya akan terus bertambah-tambah dalam kejahatan dan kecemaran. Bertambah-tambah dalam kejahatan dan kecemaran, akhirnya menjadi gunung dosa dengan kotanya yang terkenal, yaitu Babel dan akan berakhir dengan kebinasaan.

Sekarang, Tuhan mau berkarya melalui Firman-Nya, mengingatkan supaya kita mau berbalik pada-Nya, menjadi domba-domba yang mau digembalakan oleh Tuhan dan kita akan diubahkan dari yang jahat menjadi benar, dari yang cemar menjadi kudus. Bukan hanya diubah menjadi benar dan kudus, menurut Wahyu 7:17 disebutkan bahwa Tuhan akan membawa kita, domba-domba-Nya ke mata air kehidupan dan dijanjikan segala air mata kita akan dihapus. Di dalam Wahyu 21:6, 4 Tuhan mau membawa kita ke Kota Yerusalem baru, Kota Mempelai Tuhan. Di dalamnya ada hidup dan sukacita mempelai selamanya. Haleluya!

Tuhan Yesus akan membawa kita masuk ke Kota Yerusalem Baru, bila kita mau berbalik dan mau menjadi domba-domba gembalaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan adalah Gembala kita. Namun pada ayat di atas disebutkan bahwa yang menggembalakan kita adalah "Anak Dombaā€¯. Ini memperkenalkan pada kita pribadi Yesus juga adalah Anak Domba Allah seperti yang disaksikan oleh Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 1:29, 35-36. Dalam kesaksiannya, Yohanes menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah sudah rela menjadi sama dengan kita untuk menghapus dosa-dosa kita melalui korban salib-Nya. Kerelaan Tuhan Yesus mati untuk menghapus dosa-dosa kita, menurut 1 Korintus 5:7 adalah penampilan-Nya sebagai Anak Domba Paskah kita.

Sebagai Anak Domba Paskah kita, Tuhan Yesus telah siap menanggung segala hukuman dosa-dosa kita dalam tubuh-Nya, untuk menggantikan kita, seperti tertulis dalam Yesaya 53:6-7. Kita yang sesat akibat berjalan menuruti kehendak diri sendiri dan penuh kejahatan ini harusnya yang dihukum Allah. Namun puji syukur atas kasih Yesus, Ia rela berkorban di kayu salib untuk menggantikan kita; membebaskan kita karena Dia menjadi Anak Domba yang tersembelih. Korban Tuhan Yesus disalib, kerelaan-Nya menjadi Anak Domba yang tersembelih, telah melepaskan kita dari hidup yang sia-sia, sesuai yang ditulis dalam 1 Petrus 1:18.

Hidup yang sia-sia karena mewarisi dosa nenek moyang, dosa keturunan yang sudah dibawa tiap-tiap orang setelah dilahirkan ke dunia. Dosa ini juga yang membuat manusia mudah tersesat dan bertambah-tambah dalam dosa kejahatan dan kecemaran (dosa perbuatan). Dicontohkan dalam Kejadian 4:19&23, pada seorang bernama Lamekh. Ia adalah keturunan Adam, lahir dengan mewarisi dosa Adam sehingga hidupnya dengan mudah bertambah-tambah dalam dosa kejahatan, dibuktikan dengan ia membunuh seorang laki-laki muda dan Lamekh juga bertambah-tambah dalam dosa kecemaran, terbukti dengan ia memperistri dua orang. Bukan hanya sampai pada Lamekh saja, dosa terus berkembang sampai zaman kita sekarangyang menyebabkan hidup manusia menjadi sia-sia.

Bersyukur untuk korban Kristus karena menurut 1 Petrus 1:18-19, kita telah ditebus dengan darah Yesus dari hidup yang sia-sia tersebut. Ditebus dengan darah yang lebih mahal dari emas dan perak, darah dari Anak Domba Allah yang rela tersembelih, darah yang sanggup menghapus dosa-dosa kita sehingga kita, kedapatan tak bercacat dan tidak bernoda menjadi sempurna di hadapan Tuhan, sesuaikerinduan-Nya.

Sungguh luar biasa kuasa darah Yesus, Anak Domba Allah! Bukan hanya menebus kita dari hidup yang sia-sia karena dosa, namun menyempurnakan kita juga menjadi seperti Dia, yang berarti layak menjadi istri Anak Domba. Menjadi istri Anak Domba berhak menikmati apa yang dimiliki oleh Tuhan, suami kita seperti yang tersebut dalam Wahyu 5:9-10, 12, yaitu kuasa, kemuliaan, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat dan pujian. Bahkan lebih dari itu bagi kita ada jaminan kemenangan mengalahkan iblis. Sebab Wahyu 12:9, 11 menulis bahwa oleh darah Anak Domba, iblis dan pengikut-pengikutnya telah dikalahkan. Amin!

Untuk itu, seharusnyalah kita menghargai korban salib Yesus selalu. Dengan kita mau setia beribadah dan menerima Firman-Nya. Supaya hidup kita benar-benar disempurnakan, layak menjadi Mempelai Perempuan-Nya. Haleluya!

 



Post a comment