Tuhan Tidak Pernah Melupakan Kita
Uncategorized
Berkat Firman Tuhan telah banyak kita terima yaitu berkat rohani yang menguatkan dan mendorong kita untuk mau disempurnakan oleh Tuhan. Kesempurnaan yang melayakkan kita untuk menjadi Mempelai Perempuan Tuhan serta selamat dari kebinasaan. Berkat Firman telah mengingatkan bahwa kesabaran Tuhan merupakan suatu kesempatan supaya kita berbalik dan bertobat, artinya berhenti dari hidup yang jahat dan cemar. Dari berkat Firman tersebut bisa disimpulkan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita dan mau menyelamatkan kita. Seharusnyalah kita juga mengasihi Tuhan dengan bukti mau menghargai Firman-Nya; menerima koreksi Firman dengan rendah hati sehingga kita mengalami pengubahan, yang diistilahkan dalam 1 Yohanes 3:9; kita dilahirkan baru oleh benih Allah sehingga menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah harus memiliki tanda kelahiran baru.
Apakah tanda kelahiran baru oleh kuasa Firman? 1 Timotius 5:10 menulis, orang yang dilahirkan baru adalah orang-orang yang mau menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik. Contoh perbuatan baik pada ayat ini adalah mau mengasuh anak, memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, dan menolong orang yang hidup dalam kesesakan.
Bila dikatakan "menggunakan segala kesempatan”, berarti ada saatnya kesempatan itu habis atau tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik. Kenapa harus berbuat baik? Dasar teladannya adalah Tuhan Yesus yang sudah lebih dulu berbuat baik untuk kita, bahkan sampai sekarang terus berbuat baik. Banyak pernyataan yang menunjukkan pribadi Tuhan yang berbuat baik untuk kita, di antaranya pernyataan "Akulah Gembala yang baik”, wujud perbuatan baik-Nya dengan Ia menyerahkan nyawa bagi kita. Berikutnya, perbuatan baik Tuhan untuk kita yang sesuai dengan Firman Tuhan dalam 1 Timotius 5:10, yaitu perbuatan baik berupa mengasuh anak. Dalam 1 Tesalonika 2:7-8 ditunjukkan bahwa mengasuh anak adalah perbuatan baik/kewajiban seorang ibu untuk anaknya.
Tuhan mau perbuatan baik untuk kita dengan Ia menjadi seperti ibu yang mengasuh anaknya. Jika dibandingkan dengan ibu-ibu yang ada di dunia ini, Yesaya 49:15 menuliskan bahwa di dunia ini bisa saja ada ibu yang melupakan atau membuang bayi dari kandungannya, dan memang banyak terjadi di sekitar kita seperti peristiwa aborsi, membuang bayi karena hamil di luar nikah, dan sebagainya. Semua itu bisa terjadi pada ibu-ibu di dunia ini. Namun, bagi Tuhan yang mau menempatkan diri sebagai ibu untuk berbuat baik kepada kita, Tuhan berjanji dalam Firman-Nya bahwa Ia tidak akan melupakan kita.
Tentu saja yang mendapat perhatian dan kebaikan Tuhan seperti layaknya ibu kepada anaknya adalah yang sudah mengalami kelahiran baru sebagai anak-anak Allah. Kepada kita, Tuhan berikan perhatian khusus seperti tertulis dalam Yesaya 63:8-9, yaitu dengan Tuhan sendiri datang untuk menyelamatkan, untuk menebus, untuk mengangkat dan menggendong kita. Sungguh wujud nyata perhatian dari ibu untuk anak yang dikasihinya. Jadi, karena Tuhan mau berbuat baik sedemikian rupa untuk kita, Ia menjadi teladan sempurna bagi kita dalam hal berbuat baik. Dalam Yesaya 46:3-4 Tuhan memberikan teladan bahwa perbuatan baik-Nya untuk kita dilakukan terus menerus, bahkan sampai masa tua dan masa putih rambut kita. Artinya, kita pun harus berbuat baik terus menerus selama masih ada kesempatan.
Kembali pada Yesaya 49:14-16, Tuhan pasti dan terus melakukan perbuatan baik kepada kita. Tuhan tidak akan melupakan kita, namun kitalah yang sering melupakan Tuhan. Di tengah-tengah kesesakan kita sering merasa seorang diri, seolah-olah Tuhan telah meninggalkan dan melupakan kita. Padahal Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita sebab Tuhan telah melukis kita dalam telapak tangan-Nya, kita selalu dalam ruang mata-Nya.
Ingin tahu tangan kuasa Tuhan? Yesaya 51:5 memperlihatkan bahwa tangan Tuhan adalah tangan yang berkuasa memberikan keselamatan dan kelepasan dengan segera. Dalam tangan Tuhan kita dijamin selamat. Dalam keadaan apa pun Ia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sesuai Firman-Nya dalam Ibrani 13:5b. Itulah wujud perbuatan baik Tuhan untuk kita yang terus dikerjakan-Nya sampai sekarang. Sehingga benarlah yang tertulis dalam Roma 8:12-13, bahwa kita adalah orang-orang yang berhutang. Hutang apa? Itulah hutang akan kebaikan-kebaikan Tuhan yang tidak mungkin bisa kita bayar. Selain dengan kita hidup menurut kehendak Tuhan, yang Tuhan kehendaki adalah kita selalu mempergunakan kesempatan yang ada dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik sampai kita beroleh keselamatan kekal.
Jadi, marilah kita mau selalu berbuat baik selama kita masih diberi panjang umur, kehidupan, dan kekuatan. Mengingat Tuhan pun sudah begitu banyak berbuat baik untuk kita, bahkan terus berbuat baik sampai hari ini. Puji syukur hanya bagi Tuhan Yesus, Mempelai Pria Sorga. Amin.