PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
26

Firman Tuhan yang Mengoreksi Hidup Kita

Firman Tuhan yang Mengoreksi Hidup Kita
Uncategorized
Kita harus membiasakan diri untuk membaca dan mendengar Firman Tuhan. Namun bukan hanya cukup dengan itu, kita juga harus menurut Firman Tuhan. Dengan menurut Firman Tuhan, itu bagaikan benih yang ditaburkan di tanah hati yang baik, yang menghasilkan buah; ada yang tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat bahkan seratus kali lipat. Matius 13:23 mengatakan: "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Jika kita melihat dalam Wahyu bahwa mempelai perempuan Tuhan itu bersalutkan matahari - ini bagaikan buah seratus kali lipat, berdiri di atas bulan – ini bagaikan buah enam puluh kali lipat, juga bermahkotakan dua belas bintang – ini  bagaikan buah tiga puluh kali lipat. Jadi dapat dikatakan bahwa jika kita mau membaca, mendengar dan menurut Firman Tuhan, kita akan berbahagia karena berkat Mempelai dilimpahkan bagi kita.

Agar benih itu menghasilkan buah maka harus jatuh di tanah hati yang baik. Tanah hati yang baik adalah hati yang tidak keras. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan akan memperbarui hidup kita dan memberikan hati dan roh yang baru bagi kita, hati yang tidak keras. Dikatakan dalam Yehezkiel 11:17-21, "oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel. Maka sesudah mereka datang di sana, mereka akan menjauhkan segala dewa-dewanya yang menjijikkan dan segala perbuatan-perbuatan yang keji dari tanah itu. Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. Mengenai mereka, yang hatinya berpaut pada dewa-dewanya yang menjijikkan dan pada perbuatan-perbuatannya yang keji, Aku akan menimpakan kelakuan mereka atas kepalanya sendiri, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Setiap orang yang tanah hatinya baik, taat dan tidak keras hati, dibuktikan dengan mau melakukan Firman Tuhan maka Tuhan akan memberkati kita, bagaikan memperbanyak gandum sehingga kita tidak akan menderita kelaparan. Yehezkiel 36:24-29 mengatakan: "Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu. Aku akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan Aku akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan Aku tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu.”

Namun yang perlu kita perhatikan adalah jangan kita mengukur berkat Tuhan hanya secara jasmani saja. Pada bangsa Israel dulu, pada saat mereka di padang gurun, Tuhan memelihara mereka dengan memberikan manna. Mereka harus memungutnya pagi-pagi sebelum matahari terbit sebagaimana ditulis dalam Ulangan 8:2-3, "Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.”

Ini artinya setiap hari, bahkan pagi-pagi sebelum matahari terbit kita harus memulaikan dengan mencari manna yang rohani, dengan kita membaca Firman Tuhan. Kita mengutamakan Firman Tuhan mengawali hari-hari kita. Jangan kita malah sibuk memikirkan perkara duniawi dan menolak manna yang rohani. Seperti juga bangsa Israel, mereka bersungut-sungut minta daging, bahkan mereka teringat dengan hasil Mesir. Hati mereka dipenuhi dengan hawa nafsu daging. Dapat kita baca dalam Bilangan 11:4-8 mengatakan, "Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Setiap hari bangsa Israel memakan manna, namun sangat manusiawi mereka bukan hanya makan tetapi juga harus kada hajat. Ini juga ditulis dalam Ulangan 23:12-14, "Di luar perkemahan itu haruslah ada bagimu suatu tempat ke mana engkau pergi untuk kada hajat. Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu. Sebab TUHAN, Allahmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari padamu."

Firman Tuhan yang kita makan harus kita cerna, jangan sampai kita menolaknya bagaikan makan namun dimuntahkan kembali. Firman Tuhan yang kita makan dan kita cerna akan mengoreksi kehidupan kita, mengoreksi setiap dosa-dosa kita. Dan kotoran dosa yang ada dalam hidup kita harus kita keluarkan, harus kita buang, sehingga tubuh rohani kita menjadi sehat. Bukan hanya kita lega setelah kita makan, kita akan merasa lega jika kotoran (dosa) itu kita buang.  

Jangan kita menyimpan terus kotoran dosa itu dalam tubuh kita, karena pada akhirnya akan menanggung murka Tuhan yang sangat dahsyat. Zefanya 1:14-18 menuliskan, "Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis. Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam, hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi. Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi. Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.”

Jangan kita menyimpan dosa, termasuk juga jangan kita hidup angkuh dan sombong karena itu akan membawa kebinasaan. Jika kotoran itu tidak kita keluarkan dengan cara yang normal, melalui membuang hajat, maka Tuhan akan mengeluarkan dari perut melalui mulut, dimuntahkan. Sebagaimana ditulis dalam Ayub 20:6-7, 12-15, "Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan, namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? … Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.”

Kita tahu bahwa manusia normal akan mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya melalui hajat besar dan hajat kecil. Kotoran rohani pun harus kita keluarkan. Dosa yang bagaikan hajat besar dapat kita baca dalam Kolose 3:5-7, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.” Mungkin sekarang kita sudah tidak melakukan persundalan dan semua yang disebutkan pada ayat di atas, tetapi harus kita buang juga, bagaikan hajat kecil, yaitu disebutkan dalam ayat 8, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.”

Dosa-dosa yang bagaikan hajat kecil ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor itu dapat disimpulkan tidak adanya kasih persaudaraan. Semuanya itu harus dibuang dan diganti dengan ramah terhadap orang lain, penuh kasih mesra dan saling mengasihi. Ditulis dalam Efesus 4:31-32, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Dosa tidak adanya kasih persaudaraan juga harus dibuang dari dalam hubungan nikah. Jika ada kemarahan, kepahitan hati di antara suami dan isteri, itu harus dibuang. Jangan sampai semua kotoran yang tetap disimpan itu menjadi penyakit dalam tubuh kita.

Kita yang sudah membaca dan mendengar Firman Tuhan, tetapi juga menurutinya, bagaikan kita memakan makanan rohani tetapi juga kita buang segala kotoran dari tubuh kita, maka kita akan berbahagia.



Post a comment