Keadaan dunia kita sekarang ini semakin gelap karena dosa,
gelap bagaikan gelapnya malam. Oleh sebab itu kita harus senantiasa
berjaga-jaga dan sadar, karena sebagaimana ditulis dalam 1 Tesalonika 5:1-2
bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Ini artinya bahwa
kedatangan Tuhan Yesus pada saat malam hari, bukan malam secara alam ini, namun
malam dalam arti keadaan dunia yang gelap karena dosa. Tidak ada seorang pun
yang tahu kapan saatnya, sehingga kita memang harus berjaga-jaga dan sadar
selalu. Kita sebagai gereja Tuhan juga harus waspada jangan sampai kegelapan
dunia dibawa masuk dalam suasana ibadah kepada Tuhan. Gereja Tuhan harus
menjadi terang bagi dunia, bukan sebaliknya.
Dalam 1 Tesalonika
5:6-7 sekali lagi kita diingatkan, "Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti
orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur
waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” Jangan rohani kita
tidur, tidak sadar. Tidur dapat diartikan juga malas, sebab orang yang tidur
tidak dapat melakukan pekerjaan apa-apa. Selain tidur, kita juga jangan mabuk
karena perkara-perkara duniawi. Efesus
5:14-17 mengatakan kepada yang tidur, bangunlah dan bangkitlah dari antara
orang mati. Tidur, jika kita baca dalam Yohanes 11:13 diartikan juga sebagai
mati. Ini mempunyai pengertian bukan mati secara tubuh jasmani tetapi mati
kerohaniannya.
Pergunakanlah waktu yang ada dengan berjaga-jaga dan sadar,
karena hari-hari ini adalah jahat, gelap karena dosa. Oleh sebab itu janganlah
kita bodoh tetapi mengerti kehendak Tuhan sebagaimana kita baca tadi dalam
Efesus 5:17. Bodoh yang dimaksud di sini adalah tidak mengerti Firman seperti
dalam Matius 22:29. Untuk mengerti Firman kita harus mau menerima Firman Tuhan
yang dibukakan rahasianya. Kita patus bersyukur kepada Tuhan jika kita dapat
mengerti Firman Tuhan karena Matius 13:14-17 menuliskan banyak nabi dan orang
benar ingin melihat dan mendengar atau dapat mengerti Firman Tuhan tetapi
mereka tidak dapat. "Maka pada mereka
genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun
tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab
hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya
melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar
dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku
menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu
karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan
orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan
ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Jadi
kesimpulannya kita dapat berjaga-jaga jika kita tidak bodoh karena mengerti
Firman Tuhan.
Selain berjaga-jaga, kita juga harus sadar atau tidak mabuk.
Untuk ini kita harus penuh dengan Roh Kudus sebagaimana yang terjadi pada
gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:13-21. Mereka dipenuhi dengan Roh
Kudus dan berkata-kata dalam bahasa lain.Jika kita tidak mabuk, pada Efesus 5:19 dikatakan tadi, "dan berkata-katalah seorang kepada yang lain
dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah
bagi Tuhan dengan segenap hati.” Mazmur 47:2-8 menuliskan: "Hai segala bangsa,
bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang
Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan
bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia
memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. S e l
a Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi
bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja
kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan
nyanyian pengajaran!” Ditambah dalam Mazmur 45:1: "Untuk pemimpin biduan.
Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian
kasih.” Disebut sebagai nyanyian pengajaran itu artinya nyanyian dari berkat Firman
pengajaran. Nyanyian bunga bakung adalah nyanyian kasih atau kidung mempelai
sebagaimana dalam Kidung Agung 2:1-2.