PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
16

Berjagalah dan Sadar

Berjagalah dan Sadar
Uncategorized

Keadaan dunia kita sekarang ini semakin gelap karena dosa, gelap bagaikan gelapnya malam. Oleh sebab itu kita harus senantiasa berjaga-jaga dan sadar, karena sebagaimana ditulis dalam 1 Tesalonika 5:1-2 bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Ini artinya bahwa kedatangan Tuhan Yesus pada saat malam hari, bukan malam secara alam ini, namun malam dalam arti keadaan dunia yang gelap karena dosa. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan saatnya, sehingga kita memang harus berjaga-jaga dan sadar selalu. Kita sebagai gereja Tuhan juga harus waspada jangan sampai kegelapan dunia dibawa masuk dalam suasana ibadah kepada Tuhan. Gereja Tuhan harus menjadi terang bagi dunia, bukan sebaliknya.

 

Dalam 1 Tesalonika 5:6-7 sekali lagi kita diingatkan, "Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” Jangan rohani kita tidur, tidak sadar. Tidur dapat diartikan juga malas, sebab orang yang tidur tidak dapat melakukan pekerjaan apa-apa. Selain tidur, kita juga jangan mabuk karena perkara-perkara duniawi. Efesus 5:14-17 mengatakan kepada yang tidur, bangunlah dan bangkitlah dari antara orang mati. Tidur, jika kita baca dalam Yohanes 11:13 diartikan juga sebagai mati. Ini mempunyai pengertian bukan mati secara tubuh jasmani tetapi mati kerohaniannya.

 

Pergunakanlah waktu yang ada dengan berjaga-jaga dan sadar, karena hari-hari ini adalah jahat, gelap karena dosa. Oleh sebab itu janganlah kita bodoh tetapi mengerti kehendak Tuhan sebagaimana kita baca tadi dalam Efesus 5:17. Bodoh yang dimaksud di sini adalah tidak mengerti Firman seperti dalam Matius 22:29. Untuk mengerti Firman kita harus mau menerima Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya. Kita patus bersyukur kepada Tuhan jika kita dapat mengerti Firman Tuhan karena Matius 13:14-17 menuliskan banyak nabi dan orang benar ingin melihat dan mendengar atau dapat mengerti Firman Tuhan tetapi mereka tidak dapat. "Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Jadi kesimpulannya kita dapat berjaga-jaga jika kita tidak bodoh karena mengerti Firman Tuhan.

 

Selain berjaga-jaga, kita juga harus sadar atau tidak mabuk. Untuk ini kita harus penuh dengan Roh Kudus sebagaimana yang terjadi pada gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:13-21. Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa lain.Jika kita tidak mabuk, pada Efesus 5:19 dikatakan tadi, "dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Mazmur 47:2-8 menuliskan: "Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. S e l a Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!” Ditambah dalam Mazmur 45:1: "Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian kasih.” Disebut sebagai nyanyian pengajaran itu artinya nyanyian dari berkat Firman pengajaran. Nyanyian bunga bakung adalah nyanyian kasih atau kidung mempelai sebagaimana dalam Kidung Agung 2:1-2.

 



Post a comment