PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
9

Waktu Kedatangan Yesus Dipersingkat

Waktu Kedatangan Yesus Dipersingkat
Uncategorized
KU 9 Februari 2014
Waktu Kedatangan Yesus Dipersingkat!

Sebagaimana tema yang diambil dari Matius 24:44, kita harus senantiasa siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kita duga. Tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Hal ini juga seperti terjadi pada zaman Nuh, di mana hanya Nuh sekeluarga yang mempersiapkan bahtera, tetapi orang-orang lain tidak mempersiapkan diri sehingga mereka binasa pada saat air bah itu datang. Lebih lagi pada ayat 22 ada yang perlu sangat kita perhatikan, yaitu waktu kedatangan Tuhan akan dipersingkat – "Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”

Mengingat waktu kedatangan Tuhan dipersingkat, kita sebagai orang-orang yang sudah dipanggil Tuhan untuk percaya kepada-Nya, kerohanian kita harus meningkat menjadi orang-orang pilihan sehingga kita diselamatkan. Sebenarnya iblis pun tahu bahwa waktu kedatangan Tuhan itu dipersingkat seperti dapat kita baca dalam Wahyu 12:12. Coba bayangkan, jika iblis saja mengetahui bahwa waktunya dipersingkat, masakan kita sebagai anak-anak Tuhan justru tidak mengetahuinya, tidak menyadari bahwa waktunya dipersingkat? Oleh sebab itu kita harus berusaha bagaikan berlari-lari menuju ke tujuan, kita tingkatkan kerohanian kita dan jangan bersantai.

Di dalam surat 1 Korintus 7:29-31 juga ditekankan bahwa waktu telah singkat, dunia sekarang akan segera berlalu. Tuhan Yesus dalam Yohanes 4:34-35 mengatakan: "Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Dari kata-kata Yesus ini dapat kita tahu bahwa waktu dipersingkat empat bulan.

Waktu empat bulan adalah sama dengan seratus dua puluh hari. Kita diingatkan pada zaman Nuh dalam Kejadian 6:3 bahwa umur manusia hanyalah seratus dua puluh tahun saja. Sedangkan menurut Matius 24:37 zaman Nuh ini menubuatkan tentang akhir zaman. Selanjutnya angka seratus dua puluh tahun ini juga menubuatkan seratus dua puluh tahun Yobel seperti dapat kita baca dalam Imamat 25:10. Jadi jika satu tahun Yobel adalah lima puluh tahun, maka seratus dua puluh tahun Yobel sama dengan enam ribu tahun. Enam ribu tahun ini merupakan zaman kita sekarang yang merupakan akhir zaman. Ingat bahwa seratus dua puluh tahun pada zaman Nuh menubuatkan kedatangan Anak Manusia di akhir zaman.

Sekarang adalah akhir zaman, namun pertanyaannya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri? Roma 13:11-14 mengatakan, sekarang adalah saat bagi kita untuk bangun dari tidur, janganlah kerohanian kita masih tertidur, sebab keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada saat kita mulai percaya. Hari sudah hampir siang, kita harus menanggalkan segala perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Hidup dengan sopan seperti pada siang hari. Surat 1 Tesalonika 5:4-5 mengatakan kita adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.

Sebagai anak-anak terang atau anak-anak siang, jangan kita hidup dalam:
1. Pesta pora dan kemabukan, suatu kehidupan dalam keduniawian.
2. Percabulan dan hawa nafsu, suatu kehidupan dalam kedagingan.
3. Perselisihan dan iri hati, suatu kehidupan dalam kuasa iblis.

Waktu kedatangan Tuhan dipersingkat! Oleh sebab itu marilah kita gunakan kesempatan yang masih ada ini dengan baik. Bukan waktunya lagi rohani kita bersantai-santai tapi sebaliknya kita bagaikan berlari-lari, berjuang dengan sungguh-sungguh. Ingat, iblis pun tahu bahwa waktunya dipersingkat. Kita harus sadar! Jangan karena hal-hal keduniawian, kedagingan atau tipu muslihat iblis menjadikan kita tidak menyadari bahwa waktu sekarang telah singkat sehingga kita tidak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.



Post a comment